Studi: Stres dan Hidup Tertekan Dapat Meningkatkan Terjadinya Obesitas

- Senin, 16 November 2020 | 14:55 WIB
Ilustrasi stres (Pexels/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi stres (Pexels/Andrea Piacquadio)

Orang dengan obesitas berisiko lebih tinggi terkena berbagai penyakit. Saat kamu memiliki indeks massa tubuh (BMI) 30 ke atas sudah bahaya.

Kemungkinan terkena penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke, kanker dan gangguan tidur akan meningkat.

Dilansir dari Express, sebuah penelitian yang dikutip oleh Medical News Today mengkonfirmasi bahwa individu yang terus-menerus stres memiliki berat badan lebih.

Studi tersebut dipimpin oleh Dr Sarah Jackson dari Departemen Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat di University College London (UCL).

Tingkat stres diukur dengan jumlah kortisol (hormon stres) yang ditemukan dalam sampel rambut. Kemudian para ilmuwan menganalisis data kortisol dari 2.427 orang dewasa berusia 54 tahun ke atas.

Selama studi empat tahun, tim mengukur berat badan, BMI, dan lingkar pinggang masing-masing peserta di beberapa titik investigasi.

Dilaporkan bahwa peserta yang stres memiliki BMI lebih tinggi dan lingkar pinggang lebih besar dibandingkan dengan peserta lain.

"Hasil ini memberikan bukti yang konsisten bahwa stres kronis dikaitkan dengan tingkat obesitas yang lebih tinggi," jelas Dr Jackson.

Nah, itu artinya kita perlu untuk mengelola stres dengan baik agar tidak menyebabkan obesitas.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

7 Cara Efektif Mengatasi Rasa Ngantuk saat Bekerja

Selasa, 16 April 2024 | 20:43 WIB

Stop! Inilah 7 Bahaya dari Kebiasaan Menggigit Kuku

Selasa, 16 April 2024 | 09:00 WIB

6 Tips yang Membantu Mempertahankan Kesehatan Mata

Selasa, 16 April 2024 | 07:00 WIB

6 Manfaat Mencuci Tangan untuk Kesehatan

Senin, 15 April 2024 | 16:00 WIB
X