Waduh! 5 Pengungsi Gempa Cianjur Alami Gangguan Jiwa

- Rabu, 30 November 2022 | 13:03 WIB
Tim pemantau kesehatan dari Direktorat Kesehatan Jiwa Kemenkes RI melalukan skrining kesehatan jiwa di tenda pengungsian Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (Antara/Andi Firdaus).
Tim pemantau kesehatan dari Direktorat Kesehatan Jiwa Kemenkes RI melalukan skrining kesehatan jiwa di tenda pengungsian Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (Antara/Andi Firdaus).

Kurang lebih sudah dua pekan para pengungsi gempa Cianjur tinggal di beberapa tenda dan posko. Mereka pun mulai mengeluhkan sejumlah penyakit.

Mulai dari gangguan ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), diare, demam, hingga masalah kejiwaan. Bahkan ada kurang lebih 2000 pengungsi yang mengalami ISPA.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan sebanyak lima pengungsi gempa Cianjur, Jawa Barat, di tenda pengungsian mengalami gangguan jiwa.

"Ada skrining untuk melihat apakah korban mendapat gangguan jiwa atau tidak. Hasilnya, sebanyak lima orang sudah kami temukan mengalami gangguan jiwa," ucap Pelaksana Tugas Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI, Sumarjaya, dikutip dari Antara, Rabu (30/11/2022).

Baca Juga: Nyesek tapi Lucu, Pengungsi Laki-Laki Gempa Cianjur Pakai Daster dan Gamis, Bantuan Kurang

Ia mengatakan, skrining psikologi dilakukan petugas dari Direktorat Kesehatan Jiwa Kemenkes RI, kepada sejumlah korban di tenda pengungsian.

"Pekan ini kami dampingi untuk kesehatan jiwanya melalui dukungan Program Kesehatan Jiwa Psikososial," katanya.

Sumarjaya mengatakan, lima pengungsi gempa Cianjur yang mengalami gangguan jiwa, telah diantar petugas kesehatan menuju yayasan panti sosial di Cianjur untuk dititipkan.

"Yang gangguan jiwa sudah kami tangani dan sudah kami titipkan di yayasan," ujarnya.

Baca Juga: Nyesek tapi Lucu, Pengungsi Laki-Laki Gempa Cianjur Pakai Daster dan Gamis, Bantuan Kurang

Sumarjaya bilang, hasil skrining terhadap pengungsi korban gempa, umumnya menunjukan gangguan psikologi ringan berupa trauma. Gejala tersebut umumnya diperlihatkan dari ketakutan korban akan gempa.

"Umumnya mereka memilih tetap tinggal di tenda atau di luar ruangan karena masih trauma dengan gempa susulan," tuturnya.

Bahkan, sejumlah korban yang menjalani perawatan di rumah sakit di wilayah Cianjur, memilih untuk menjalani penanganan penyakit di luar gedung.

"Kami sempat memberi mereka pemahaman, bahwa perawatan di dalam gedung rumah sakit sudah berdasarkan hasil penelusuran dari tim ahli Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) untuk memastikan bahwa struktur bangunan aman," katanya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X