Omicron Subvarian XBB Sudah Masuk di Indonesia, Menkes Minta Perkuat Prokes

- Jumat, 21 Oktober 2022 | 16:39 WIB
Ilustrasi Omicron subvarian XBB yang sudah masuk di Indonesia. (Freepik)
Ilustrasi Omicron subvarian XBB yang sudah masuk di Indonesia. (Freepik)

Virus COVID-19 subvarian XBB yang sebelumnya menyerang Singapura dan India, kini sudah mulai masuk ke Indonesia. Hal itu diungkapkan langsung Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin.

Ia pun meminta masyarakat untuk memperkuat protokol kesehatan (proses) dan patuhi aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Singapura sekarang kasusnya naik lagi ke 6.000 per hari, karena ada kasus varian baru yaitu XBB. Varian ini juga sudah masuk di Indonesia dan sedang kita amati terus,” ucap Budi dalam Capaian Kerja Pemerintah 2022 yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Budi menegaskan, Indonesia belum bisa dikatakan aman dari pandemi COVID-19. Sebab, berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi, meski beberapa belakangan ini Indonesia berhasil mengendalikan pandemi.

Baca Juga: Apa Itu Omicron XBB & XBC? Varian Baru COVID-19 yang Ditemukan di Singapura dan Filipina

Hal itu lebih baik dibandingkan pada awal tahun 2020 saat pertama kali pandemi terjadi, atau saat Juli 2021 lalu akibat varian Delta.

Kini, varian XBB dan BA.2.7.5 sudah terjadi di India. Saat ini pun, varian XBB sudah mengepung negara tetangga seperti Singapura dan Australia.

Tapi, Budi menekankan bahwa hingga saat ini, masyarakat Indonesia masih menjadi salah satu warga negara yang patuh terhadap protokol kesehatan.

Terbukti dari pemakaian masker yang tidak dilepas, di saat negara lain dengan percaya dirinya menarik kebijakan terkait protokol kesehatan. Selain itu, capaian vaksinasi COVID-19 sudah bisa dikatakan sangat baik.

Baca Juga: Masih Tinggi! COVID-19 di Indonesia Hari Ini Tambah 2.307 Kasus Baru

Sebab, sebanyak 440 juta dosis telah disuntikkan lebih kepada 240 juta warga Indonesia. Saat ini proses, proses vaksinasi masih terus dilakukan disejumlah daerah.

“Imunitas masyarakat kita sudah baik, dan yang kedua protokol kesehatan kita relatif lebih konservatif,” katanya.

Lebih lanjut Budi menilai, penanganan pandemi di Indonesia jauh lebih baik dibandingkan Singapura. Terbukti dengan jumlah kasus yang sempat mencapai hampir 600 ribu kasus per hari, kini sudah turun di bawah angka 2.000 kasus per harinya.

"Indonesia di bulan Juli dan Agustus kemarin termasuk satu dari beberapa negara saja bersama India, China yang kenaikannya sangat sedikit," ujarnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X