Omicron Lebih Berbahaya dari Varian Lainnya? Ini 3 Faktanya

- Rabu, 1 Desember 2021 | 12:10 WIB
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. (REUTERS)
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. (REUTERS)

Varian terbaru Covid-19, Omicron tengah menjadi perhatian publik internasional. Varian yang saat ini masih dalam penelitian Badan Kesehatan Dunia (WHO) itu telah membuat banyak negara di dunia khawatir.

Seperti diketahui, varian Covid-19 dengan nama kode B.1.1.529 itu pertama kali ditemukan di Afrika Selatan oleh dokter bernama Angelique Coetzee. Kemudian, varian tersebut dilaporkan ke WHO pada 24 November 2021 lalu.

Tim peneliti independen Technical Advisory Group on SARS-COV-2 Virus Evolution (TAG-VE) menyarankan WHO agar memasukkan varian baru tersebut ke dalam Variant of Concern (VOC).

Lalu, WHO menetapkan B.1.1.529 ke dalam VOC dengan nama Omicron. Diketahui, nama Omicron diambil dari huruf ke-15 dalam alfabet Yunani.

Penemuan varian Omicron ini membuat banyak negara khawatir dengan mengambil langkah cepat seperti melakukan pembatasan terhadap turis asing yang berasal dari Afrika Selatan.

Sejauh ini, beberapa negara seperti Botswana, Belgia, Hong Kong, dan Israel telah melaporkan adanya kasus Covid-19 dari varian Omicron yang teridentifikasi oleh negaranya.

Baca juga: CEO Pfizer Yakin Obat Buatannya Ampuh Atasi Varian Omicron

Meski sejauh ini belum ada bukti ilmiah terkait daya penularan varian Omicron, namun WHO dalam pernyataannya beberapa waktu lalu mengatakan mutasi varian Omicron bekerja secara lebih masif dan beberapa di antaranya mungkin saja mengkhawatirkan.

Lalu, apakah Omicron lebih berbahaya dari varian lainnya?

1. Hanya gejala ringan

Dokter pertama yang menemukan varian Omicron, Angelique Coetzee mengungkapkan bahwa sejumlah pasien Covid-19 yang terinfeksi varian Omicron di Afrika Selatan hanya menunjukkan gejala ringan saja

Gejala-gejala yang dialami para pasien varian Omicron bisa pulih hanya dalam waktu satu hingga dua hari. Menurut dia, gejalanya jauh lebih ringan dari infeksi varian lainnya.

"Keluhan yang pasien biasanya mereka merasa capek selama satu atau dua hari. Gejala lain adalah sakit kepala dan badan terasa sakit. Tenggorokan serak," kata Coetzee dilansir BBC pada Senin, 29 November 2021.

Bahkan kata Coetzee, mereka yang terinfeksi varian Omicron tidak mengalami gejala batuk dan tidak kehilangan indra penciuman maupun indra rasa seperti gejala yang terjadi pada varian lainnya, sebut saja Alpha ataupun Delta.

"Mereka tidak batuk-batuk, tidak juga kehilangan indra penciuman maupun indra rasa. Gejala pada tahap ini tidak beda jauh dengan infeksi virus normal," ungkap dia.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X