Penyakit Radang Usus: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Diagnosis dan Pengobatan

- Jumat, 2 Oktober 2020 | 16:25 WIB
Ilustrasi sakit radang usus (healthtian.com)
Ilustrasi sakit radang usus (healthtian.com)

Penyakit radang usus atau inflammatory bowel disease (IBD) adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan dua kondisi: kolitis ulserativa dan penyakit Crohn, yang menyebabkan peradangan kronis pada saluran pencernaan.

Untuk kondisi kolitis ulserativa, hanya menyerang usus besar. Sedangkan penyakit Crohn dapat menyerang bagian manapun dari saluran pencernaan dari mulut ke anus.

Di negara Amerika Utara dan Eropa, penyakit radang usus lebih banyak terjadi, ketimbang di Afrika atau Asia.

Penelitian menunjukkan bahwa penyakit radang usus umumnya dialami oleh orang berusia antara 15 sampai 30 tahun dan sekitar 25 persen pasien mengalaminya pada usia remaja.

Penyebab Penyakit Radang Usus

-
Ilustrasi penyakit radang usus (medicalnewstoday.com))

Sampai sekarang, penyebab penyakit radang usus (IBD) belum dapat diketahui secara pasti. Tapi, faktor gen dan sistem kekebalan tubuh yang lemah disebut-sebut sebagai penyebab IBD paling umum.

  • Genetika - Jika kamu memiliki keluarga dengan riwayat pernah menderita IBD sebelumnya, maka besar kemungkinan kamu bisa mengalami kondisi serupa pada usia remaja hingga dewasa.
  • Sistem kekebalan - Biasanya, sistem kekebalan berfungsi dengan menyerang kuman asing seperti bakteri dan virus untuk melindungi tubuh. 
     

Dalam IBD, respon imun (kekebalan tubuh) yang tidak normal menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang selnya sendiri, menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan.

Jenis Penyakit Radang Usus

-
Ilustrasi sakit radang usus (Pexels/Andrea Piacquadio)

Dalam dunia medis, ada dua jenis penyakit radang usus yang #KAMUHARUSTAU, di antaranya:

  • Kolitis ulserativa - Jenis IBD ini menyebabkan peradangan dan luka jangka panjang di usus besar (kolon) dan rektum.
  • Penyakit Crohn - IBD jenis ini dapat menyebabkan peradangan di bagian mana pun di saluran pencernaan (dari mulut ke anus). Namun, sebagian besar memengaruhi ujung ekor dari usus kecil.
     

Gejala dan Faktor Risiko Penyakit Radang Usus

-
Ilustrasi penyakit radang usus (cancerfocusni.org)

Gejala penyakit radang usus seringkali tidak bisa langsung dideteksi. Karena, tanda-tandanya sekilas mirip seperti masalah pencernaan biasa.

Agar kamu bisa lebih waspada, beberapa gejala yang menandakan seseorang mengalami penyakit radang usus dimulai dari nafsu makan menurun, penurunan berat badan, gampang lelah, sakit perut, diare, hingga feses berdarah.

Apabila kamu mengalami salah satu dari tanda dan gejala di atas atau perubahan kebiasaan buang air besar yang terus-menerus, kamu harus segerakan berkonsultasi dengan dokter.

Selain gejala, ada juga faktor risiko penyakit radang usus yang perlu diketahui, di antaranya:

  • Usia - Kebanyakan orang yang mengembangkan IBD didiagnosis pada usia sekitar 15 hingga 30 tahun.
  • Jenis Kelamin - Jenis IBD kolitis ulserativa umum terjadi pada pria, sedangkan penyakit Crohn lebih sering terjadi pada wanita.
  • Genetika - Jika kamu memiliki riwayat keluarga IBD, kamu berisiko lebih tinggi terkena kondisi ini.
  • Merokok - Merokok meningkatkan risiko pengembangan penyakit Crohn, salah satu jenis penyakit radang usus yang cukup serius.
  • Wilayah geografis - Risiko mengembangkan IBD lebih tinggi di antara orang-orang yang tinggal di daerah perkotaan dan negara industri.
  • Diet - Mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak meningkatkan risiko penyakit radang usus Crohn.
  • Pengobatan - Mengonsumsi obat antiinflamasi non steroid, antibiotik dan pil KB meningkatkan risiko pengembangan IBD.
     

Diagnosis Penyakit Radang Usus

-
Ilustrasi sakit radang usus (healthtian.com)

Untuk mendiagnosis IBD, dokter biasanya akan menanyakan riwayat kesehatan keluarga terlebih dahulu, menanyakan tentang tanda dan gejala serta kebiasaan buang air besar harian kamu.

Selanjutnya, dokter akan melakukan beberapa jenis tes untuk membantu memastikan diagnosis penyakit radang usus. Tes tersebut meliputi:

  • Tes darah, untuk memeriksa anemia atau infeksi. Sampel feses, untuk memeriksa tinja yang tersembunyi di dalam darah.
  • Tes X-ray, MRI dan CT scan untuk memeriksa usus besar dan usus kecil.
  • Tes kolonoskopi untuk memeriksa usus besar.
  • Tes endoskopi untuk memeriksa lambung, esofagus, dan bagian pertama usus kecil.
     

Pengobatan Penyakit Radang Usus

-
Ilustrasi minum obat pereda nyeri (Pexels/JESHOOTS.com)

Terkait pengobatan penyakit radang usus (IBD), bisa dengan konsumsi obat-obatan medis, pola hidup diet, atau melalui jalur operasi.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

7 Rekomendasi Makanan yang Menyehatkan Ginjal

Sabtu, 20 April 2024 | 09:05 WIB

10 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Saat Migrain

Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB
X