Ini yang Terjadi Pada Tubuh Jika Sering Menahan BAB

- Selasa, 30 Juli 2019 | 11:02 WIB
Ilustrasi/health24.com
Ilustrasi/health24.com

Banyak orang yang sering menahan buang air besar, terutama di pagi hari. Tak jarang, sebagian besar dari kamu justru lebih memilih menahan buang air besar daripada harus membuang kotoran di kantor atau luar rumah.

Alasannya sederhana, karena tidak nyaman dan tak terbiasa buang air besar selain di rumah sendiri. Padahal, menahan buang air besar ternyata dapat memberi dampak buruk bagi kesehatan kamu.

Dilansir dari Health24, sekitar 75% kandungan tinja adalah air, sisanya terdiri dari bakteri mati yang membantu mencerna makanan, bakteri hidup, protein, makanan yang tidak tercerna, bahan limbah dari makanan, lemak, garam, dan zat yang dilepaskan dari usus dan hati.

Jumlah air di kotoran kamu akan bervariasi, dan semakin lama ia berada di usus, semakin sedikit air yang terkandung di dalamnya.

Kotoran di usus yang tidak segera dikeluarkan bisa menumpuk dan mengeras. Ini juga bisa berubah menjadi sumber bakteri dan penyakit yang berbahaya bagi sistem pencernaan. 

Asisten profesor di Tuoro College of Osteopathic Medicine, New York, Niket Sonpal MD mengungkapkan bahwa menahan BAB sedikitnya selama 12 jam bisa meningkatkan risiko sembelit, ambeien, kanker usus besar, komplikasi, infeksi tinja, dll. Ini juga bisa meningkatkan risiko perut buncit. 

Mengingat ada banyak bahaya yang mengancam karena menahan BAB, para ahli menyarankan agar kita tak punya kebiasaan suka menahan BAB. Agar BAB lancar, penting juga konsumsi makanan serta minuman sehat yang kaya serat.

Kasus kematian akibat tidak bisa BAB atau menahan BAB sangat jarang sekali terjadi. Akan tetapi, orang yang menderita tinja atau pup yang mengeras sehingga sulit dikeluarkan umum terjadi, meskipun jarang dialami pada orang dewasa dan lebih sering diderita oleh anak-anak, kata psikolog anak Carin Cunningham.

“Biasanya lebih dialami anak-anak. Hal itu merupakan respon dari rasa sakit akibat sembelit, sehingga anak-anak takut untuk mengejan,” ujar Carin.

Frekuensi BAB pada setiap orang sangat bervariasi. Umumnya sehari sekali, bahkan ada yang sampai tiga kali sehari, ada juga yang sekali dalam 4 hari. Bila terjadi perubahan kebiasaan pada BAB Anda, segera konsultasikan dan periksakan diri ke dokter. Apalagi bila dibarengi adanya darah pada tinja, demam cukup lama, dan berat badan turun tanpa penyebab yang jelas.

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X