Dikutip dari Psychcentral, menurut dr Dennis Ortman, mereka yang mengalami perselingkuhan kebanyakan akan mengalami trauma. Ortman menamai respons trauma tersebut Post-Infidelity Stress Disorder (PISD).
Perselingkuhan bisa menimbulkan masalah kesehatan mental seperti gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Sebuah penelitian bahkan menunjukkan bahwa perselingkuhan juga bisa menyebabkan peningkatan kecemasan dan depresi.
Adapun beberapa gejala umum yang dirasakan oleh orang trauma akibat perselingkuhan yaitu meliputi sering mimpi buruk, mengalami hyperarousal dan menjadi reaktif pada setiap ancaman yang dirasakan terhadap hubungan.
Baca juga: Sudah Menikah Lagi, Steno Ricardo Bantah Tuduhan Mawar AFI soal Perselingkuhan
Akibatnya, karena perasaan cemas yang berlebihan akibat trauma tersebut, mereka bisa mengalami gangguan pola tidur dan makan. Singkatnya, mereka yang menjadi korban perselingkuhan selain mengalami gangguan kesehatan mental, juga bisa mengalami gangguan kesehatan fisik.
Sebuah studi menunjukkan bahwa dampak perselingkuhan terhadap gender berbeda-beda. Perempuan cenderung lebih tertekan oleh urusan emosional, sementara pria cenderung menjadi lebih tertekan karena urusan fisik.
Bagaiman pun, rasa sakit akibat perselingkuhan tidak bisa dihindari dan berisiko menghancurkan secara emosional. Jika kamu sedang merasakan kesedihan karena dikecewakan, jangan ditahan. Tidak apa-apa menunjukkan bahwa kamu sedang tidak baik-baik saja.
