Banjir Keringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Gejala Omicron!

- Senin, 28 Februari 2022 | 08:30 WIB
Ilustrasi mengalami gejala Omicron di malam hari (Unsplash/demaerre)
Ilustrasi mengalami gejala Omicron di malam hari (Unsplash/demaerre)

Infeksi COVID-19 varian Omicron memunculkan berbagai gejala yang tak biasa. Gejala ini diyakini menjadi ciri khas yang membedakannya dari flu biasa. 

Salah satu gejala tersebut ialah berkeringat pada malam hari. Ciri-ciri ini mulanya diidentifikasi seorang dokter umum Uben Pilley asal Afrika Selatan.

Di mana menurutnya, selain mengeluhkan gejala seperti batuk, pilek, dan sakit tenggorokan, pasien Omicron juga mengeluarkan keringat begitu banyak di malam hari.

Gejala ini muncul bersamaan dengan batuk kering yang tak kunjung reda hingga rasa nyeri yang luar biasa di sekujur tubuh.

“Dokter meminta seseorang mewaspadai jika ada keluhan keringat berlebihan di malam hari sebagai pertanda Omicron. Beberapa kasus bahkan membuat tempat tidur bisa menjadi basah kuyup karena keringat,” ujar dr. Uben, seperti yang dikutip Indozone dari The Sun, Senin (28/2/2022). 

Sementara itu, hal senada juga diungkapkan seorang dokter asal Inggris, dr Amir Khan yang menemukan banyak pasien mengalami gejala banjir keringat di malam hari. Saat gejala muncul, pasien tentu menjadi sulit tidur.

"Keringat malam yang basah kuyup, di mana Anda mungkin harus bangun dan berganti pakaian," ungkap dr Khan.

Namun mengutip dari Mayo Clinic, berkeringat di malam hari tidak bisa langsung dipastikan sebagai gejala COVID-19 Omicron. Pasalnya sejumlah penyakit seperti hiperhidrosis, kanker, TBC, malaria hingga alergi obat juga memunculkan gejala serupa. 

Itu mengapa pengidentifikasian gejala Omicron yang satu ini haru diikuti gejala lain atau dibuktikan dengan serangkain tes COVID-19. 

Sementara itu, saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang mewanti-wanti varian BA.2 atau Omicron Siluman yang mulai merebak di beberapa negara.
 
WHO mengungkap varian tersebut kemungkinan memiliki karakteristik serupa dengan varian Omicron awal. Namun punya gejala khas yaitu menyerang usus. 

"Kita tahu bahwa virus ini menyebar ke bagian tubuh yang berbeda. Ada kemungkinan Omicron atau varian lain menyerang usus, dan ini tidak akan terlihat di hidung, jadi bisa terkena infeksi usus namun tidak terlihat positif," ujar profesor Tim Spector.

 

Artikel Menarik Lainnya

 

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X