Tak Hanya Terjadi di Hidung, Organ Intim Juga Bisa Kena Pilek, Kok Bisa?

- Jumat, 7 Agustus 2020 | 12:41 WIB
Ilustrasi. (Pexels)
Ilustrasi. (Pexels)

Pilek ternyata tidak hanya terjadi di hidung tetapi juga di organ intim luar atau alat kelamin luar. Hal itu menjadi salah satu kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebut Gonore (GO).

Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin, Anthony Handoko dalam virtual media briefing "Gonore (GO): Mungkinkah 'pilek' pada alat kelamin sembuh?".

"Terjadi pilek tetapi bukan dari organ hidung tetapi dari saluran kemihnya," kata Anthony Handoko, Rabu (7/8/2020).

Penyakit tersebut, kata Anthony, disebabkan infeksi bakteri infeksi Neisseria Gonorrhoeae dan dapat menular dari orang ke orang ketika melakukan kontak seksual dengan orang yang terinfeksi atau melakukan kontak dengan cairan tubuh mereka, baik secara vaginal maupun anal.

Anthony yang juga CEO Klinik Pramudia itu mengatakan, tanda atau gejala yang bisa dikenali yakni keluarnya nanah dari organ genital dan muncul rasa sakit saat berkemih. Gejala ini biasanya lebih sering dialami pria ketimbang wanita.

"GO bergejala hanya pada laki-laki, karena secara anatomis laki-laki punya saluran kemih lebih panjang dari kandung kemih sampai penis. Kuman GO akan merusak selaput lendir di saluran itu, akibatnya memungkinkan kelarnya nanah dan itu terlihat. Pada wanita saluran kemih sangat pendek, gejala tidak terlalu nyata," ujar Anthony.

Nanah yang keluar dari organ genital biasanya akan menimbulkan bercak salah satunya di celana dalam dan ini bisa menjadi bagian dari diagnosis dokter. Bercak bisa berwarna putih kekuningan hingga cokelat karena ada bekas darah di sana. Selain pemeriksaan klinis, diagnosis GO juga bisa berdasarkan pemeriksaan gram dan kultur.

Faktor risiko GO antara lain mereka yang berusia produktif (15-49 tahun) memiliki perilaku seksual aktif yang tidak aman, mengobati diri sendiri dengan membeli obat yang tanpa anjuran dokter, sehingga mengalami masa inkubasi yang pendek.

GO bisa disembuhkan namun tetap memiliki risiko berbahaya jika tidak diobati.  Jika tidak diobati dengan benar, GO bisa menyebabkan komplikasi dari ringan hingga berat.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Terkini

X