71 Orang Meninggal Akibat Kanker Paru Setiap Hari, Laki-laki Lebih Mudah Terserang

- Senin, 23 November 2020 | 20:33 WIB
Ilustrasi merokok. (Pexels/Irina Iriser)
Ilustrasi merokok. (Pexels/Irina Iriser)

Kanker paru menempati urutan pertama sebagai kanker paling mematikan di Indonesia menurut data GLOBOCAN 2018. Sebanyak 26.095 orang meninggal dunia akibat kanker paru dari 30.023 kasus yang terdiagnosa pada 2018.

Menurut data tersebut, artinya 71 orang meninggal setiap harinya akibat kanker paru di Indonesia. Bahkan selama lima tahun terakhir, angka kanker paru di Indonesia meningkat sebesar 10,85%.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr. Agus Dwi Susanto mengatakan semakin hari kasus kanker paru mengalami pergeseran usia pada penderitanya. Jika dahulu penderita kanker paru didominasi lansia, kini usia penderitanya semakin muda.

"Semakin ke sini (penderitanya) semakin lebih muda. Sekarang sudah mulai bergerak ke bawah, ke usia yang lebih muda karena pola hidup kita yang meningkatkan risiko kejadian kanker paru. Jadi temuan di usia 30 sampai 40 tahun sudah ada," ungkap dr. Agus dalam sebuah webinar, Senin (23/11/2020).

Ia menambahkan, sejauh ini penderita kanker paru juga didominasi oleh laki-laki. Hal ini karena gaya hidup laki-laki yang lebih sering menjadi perokok aktif dibanding perempuan.

BACA JUGA: Cegah Kerusakan Paru-paru Akibat Polusi Udara dengan 3 Bahan Alami Ini

"Sejauh ini masih laki-laki (penderitanya) karena gaya hidup laki-laki banyak perokoknya, jadi lebih tinggi," ujarnya.

Ia juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa pengobatan kanker paru merupakan hal yang sulit. Sehingga masyarakat diharapkan melakukan tindakan pencegahan sedini mungkin agar tidak menderita kanker paru.

"Gaya hidup sehat, tidak merokok, mengurangi paparan polusi, menghindari bahan-bahan yang bersifat karsinogen, itu dapat mengurangi penderita kanker paru di Indonesia," pungkasnya.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

X