Seluruh umat Muslim di dunia diwajibkan menjalani ibadah puasa selama Ramadan. Perlu diketahui, sudah banyak ahli gizi hingga ilmuwan yang membuktikan manfaat puasa untuk kesehatan.
Salah satunya bisa mendukung dalam proses detoksifikasi racun di dalam tubuh. Dilihat dari kacamata ilmiah, dengan tidak mengonsumsi makanan apa pun dalam beberapa waktu, maka tubuh dapat berkonsentrasi untuk membuang racun, karena sistem pencernaan kita secara tidak langsung tengah istirahat.
"Puasa memungkinkan usus untuk membersihkan dan memperkuat lapisannya. Ini juga dapat merangsang proses yang disebut autophagy, yang mana sel membersihkan diri dan membuang sel yang sudah rusak," kata Ahli Gizi, Claire Mahy, sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Para Ilmuwan juga telah mempelajari hubungan antara pola makan, kesehatan usus dan kesehatan mental.
"Puasa bisa merangsang dan terbukti melindungi sel-sel otak. Puasa bisa mengurangi depresi dan kecematan serta meminimalisir risiko demensia," kata Michael Mosley, penulis buku The Fast Diet.
Lebih dari itu, Nazmin Islam, seorang ahli gizi juga merekomendasikan puasa sebagai langkah untuk mengontrol gula darah, mengontrol berat badan hingga perbaiki metabolisme tubuh.
"Dalam jangka panjang jika dilakukan dengan benar, puasa bisa memperbaiki sistem pencernaan dan metabolisme tubuh secara keseluruhan," tutupnya.