Dokter Spesialis Jiwa dr. Fransiska Kaligis Sp.KJ(K) menjelaskan, sampai saat ini belum ditemukan penyebab pasti gangguan spektrum autisme pada seseorang.
"Sampai saat ini belum ditemukan penyebab pasti gangguan spektrum autisme pada seseorang," ungkap dr Fransiska, dalam diskusi mengenai cara mengenali gangguan autisme pada seseorang secara daring di Jakarta, Rabu (12/4/2023).
Dia menjelaskan, penyebab terjadinya gangguan spektrum autisme pada seseorang bisa disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya ialah faktor genetik (keturunan).
Baca juga: Penyebab Autisme dan Beberapa Cirinya yang Wajib Orang Tua Ketahui
Meski begitu, faktor genetik bukanlah penyebab pasti terjadinya gangguan spektrum autisme.
Gangguan spektrum autisme adalah gangguan perkembangan pervasif (mendalam) yang memiliki karakteristik berupa kesulitan dalam komunikasi sosial dengan perilaku, minat, aktivitas yang terbatas, dan pola yang repetitif (berulang).
Gangguan ini sendiri memiliki gejala seperti gerakan tangan yang diulang-ulang tanpa tujuan tertentu, memakai objek tanpa tujuan dan cara bicaranya yang diulang-ulang tanpa ada makna tertentu.
"Anak-anak seperti ini juga memiliki pola perilaku tertentu seperti harus selalu bersama benda tertentu sebelum belajar atau ada ritual tertentu sebelum belajar yang keduanya tidak ada hubungannya sama sekali dengan kegiatan belajarnya," jelasnya.
Baca juga: Bikin Orangtua dan Anak Happy, Kado Spesial Peringati Hari Autisme
Dr Fransiska menambahkan, perilaku itu akan membuat anak dengan gangguan spektrum autis jadi sulit beradaptasi dengan lingkungan baru.
Dia mengatakan, biasanya anak akan mengalami tantrum jika dipaksakan dalam kondisi seperti ini, maka orang tua yang menemukan kasus ini pada anaknya agar segera berkonsultasi dengan dokter maupun psikolog.
Artikel Menarik Lainnya:
