Lucinta Luna Bersimbah Darah Usai Potong Leher Buang Khodam, Ini Bahaya Oplas Berulang!

- Kamis, 7 Juli 2022 | 10:10 WIB
Lucinta Lunya yang terbaring penuh darah usai oplas buang khodam (Instagran/lucintaluna_manjalita)
Lucinta Lunya yang terbaring penuh darah usai oplas buang khodam (Instagran/lucintaluna_manjalita)

Lucinta Luna lagi-lagi menggegerkan publik dengan unggahan terbarunya. Pemilik nama asli Muhammad Fatah itu mengaku kembali menjalani operasi kecantikan di Korea Selatan.

Kali ini, Lucinta Luna menjalani operasi potong leher untuk mengubah suaranya. Akibatnya dia tampak terbaring lemah dengan bibir dan leher penuh darah. 

“Ratu kuattt Ratu kuattt Ratu 9 nyawa, semenjak pasca op pemotongan leher inih rada sulit utk menelan makanan. Yukk bisa yukk sedikit2 suapin aku makan biar cepet pulih dan bisa bicara merdu lagi tanpa Khodam membandel,” tulisnya dalam keterangan unggahan di akun Instagram @lucintaluna_manjalita yang dikutip Kamis (7/7/2022).

Sebelumnya dalam salah satu acara di stasiun TV,  Lucinta Luna mengakui telah melakukan operasi plastik (oplas) lebih dari 18 kali. Meski merasakan sakit luar biasa, dia nyatanya sama sekali tak kapok demi mengubah bentuk tubuh dan penampilannya.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by LUCINTA LUNA (@lucintaluna_manjalita)

Lantas apa bahaya oplas berulang kali seperti yang dilakukan Lucinta Luna?

Mengutip adai Healthline, operasi plastik (oplas) merupakan salah satu prosedur kecantikan yang sangat populer di Korea Selatan. Tindakan medis ini tidak hanya digandrungi oleh wanita, tetapi banyak kaum pria di Negeri Ginseng yang juga menjalani prosedur ini.

Baca juga: Tak Selalu Berhasil, Kenali Efek Samping Operasi Plastik yang Berbahaya Bagi Tubuh

Namun, sama seperti prosedur medis lainnya, oplas juga dapat menyebabkan efek samping jangka panjang, apalagi bila dilakukan berulang kali.  Di antaranya sebagai berikut:

1. Perdarahan

-
Ilustrasi sel darah merah (Freepik)

Sama seperti operasi lain pada umumnya, oplas juga dapat menyebabkan efek samping berupa perdarahan. Bila perdarahan tidak dapat dikendalikan, kondisi ini dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah yang berpotensi mematikan.

Kehilangan darah dapat terjadi saat prosedur operasi sedang berlangsung. Di mana kondisi ini dikenal dengan sebutan hematoma, yaitu kumpulan darah yang tidak normal di luar pembuluh darah.

Sehingga menyebabkan area yang dioperasi bengkak dan memar dengan kemunculan kantong darah di bawah permukaan kulit. Selain itu pendarahan juga bisa terjadi setelah operasi.

2. Infeksi

-
Ilustrasi infeksi (Freepik)

Meski dilakukan dengan prosedur medis yang jelas dan terstruktur, oplas tetap berpotensi menyebabkan infeksi. Infeksi ini dapat terjadi saat oplas atau ketika proses penyembuhan pasca operasi.

Infeksi dapat terjadi pada 1,1–2,5 persen orang yang menjalani operasi pembesaran payudara. Infeksi kulit selulitis juga dapat terjadi setelah operasi.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X