Perbanyak Konsumsi Sayur untuk Cegah Penyakit Jantung

- Kamis, 20 Februari 2020 | 16:56 WIB
Kiri: Ilustrasi orang sakit jantung (MedicalSearch). Kanan: Ilustrasi sayur (pexels/Jill Wellington)
Kiri: Ilustrasi orang sakit jantung (MedicalSearch). Kanan: Ilustrasi sayur (pexels/Jill Wellington)

Setiap orang tentu ingin agar tubuhnya terhindar dari penyakit mematikan nomor satu di Indonesia, yaitu penyakit jantung. Untuk itulah diperlukan berbagai upaya agar penyakit tersebut tak menyerang tubuh.

Penyakit ini dapat dicegah dengan melakukan aktivitas fisik dan menjaga pola makan sehat.

Berbicara tentang pola makan yang sehat untuk jantung, mengurangi asupan daging serta mengikuti pola makan nabati adalah salah satu cara menurunkan risiko seseorang terkena penyakit jantung.

Hal ini berdasarkan penelitian dalam Journal of American College of Cardiology.

-
ilustrasi daging (pixabay/RitaE)

Dilansir dari Indian Express, para peneliti mengatakan mengurangi konsumsi daging dan menerapkan pola makan nabati dapat meminimalkan efek buruk mikroba di usus, yang berkaitan dengan penyakit jantung.

Mikroba usus yang terdapat dalam saluran pencernaan manusia, memiliki peranan penting untuk proses metabolisme, penyerapan nutrisi, tingkat energi dan respons kekebalan tubuh.

Ketika seseorang mengonsumsi daging merah, ada salah satu bahan kimia alami yang diproduksi oleh usus, yaitu trimethylamine N-oxide (TMAO).

Bahan alami ini diketahui berhubungan dengan peningkatan risiko serangan jantung.

-
ilustrasi seorang pria terkena serangan jantung (Physicians Premier)

Peneliti menjelaskan, mengonsumsi makanan nabati bisa mengurangi jumlah TMAO yang diproduksi oleh tubuh.

Penelitian tersebut melibatkan 60 wanita yang diperiksa dalam Nurses Health Study. Ini adalah studi terhadap perawat wanita berusia 30 - 55 tahun.

Peserta studi diminta untuk diminta melaporkan data tentang pola diet, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, ditambah data demografis lainnya.

Mereka juga diminta memberikan dua sampel darah (yang kedua setelah 10 tahun).

Selanjutnya peneliti mengukur TMAO dalam komponen cairan darah, plasma, dari pengumpulan pertama hingga pengumpulan darah kedua.

-
ilustrasi sayuran (pixabay/Jill Wellington)

Dari proses itu ditemukan bahwa, wanita dengan peningkatan kadar TMAO terbesar memiliki risiko sebanyak 67% lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner (PJK).

Halaman:

Editor: Zega

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X