Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) terus memantau penyebaran virus korona yang telah merebak di sejumlah negara. Untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus korona ke Indonesia, Kemenkes membuka kontak layanan pengaduan masyarakan melalui hotline 24 jam.
Kemenkes menyediakan dua nomor yang dapat diakses masyarakat untuk bertanya dan memberikan laporan terhadap segala sesuatu yang sekiranya berkaitan dengan dugaan virus korona. Terdapat dua nomor yang dapat diakses yaitu di Hotline Pusat Krisis Kemenkes 021-5210411 dan 081212123119.
Kemenkes berharap dibukanya kontak pengaduan layanan masyarakat tersebut dapat segera membantu dan mengantisipasi apabila terdapat tanda-tanda adanya penyebaran di suatu daerah di Indonesia. Sehingga bisa ditangani dengan cepat serta memberikan klarifikasi lanjutan.
Sebelumnya, Kemenkes menyatakan siap untuk menghadapi serta mencegah penularan virus korona di Indonesia
"Tadi pagi Pak Menkes (dr. Terawan Agus Putranto) memimpin rapat internal membahas segala hal yang berkaitan dengan virus korona guna memastikan Indonesia aman," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono dalam jumpa pers yang dihadiri Indozone di Jakarta, Senin (27/1/2020).
Anung mengungkapkan dalam rapat tersebut Menkes Terawan telah menginventaris ulang sumber daya yang dimiliki Indonesia. Sehingga dapat mengetahui kesiapan dan kemampuan Indonesia dalam menghadapi penularan virus korona.
"Kami sudah menghubungi beberapa kepala staf angkatan (militer) untuk terus siaga apabila ada hal-hal butuh ditangabi dengan segera," paparnya.
Dia menjelaskan, berdasarkan laporan terakhir badan kesehatan dunia atau WHO, setidaknya sudah ada sepuluh negara yang teridentifikasi penyebaran atau keberadaan virus korona. Oleh karena itu diperlukan kewaspadaan lebih dini untuk menangkal atau mengantisipasi serta pencegahan virus korona ke Indonesia. Terutama dari orang-orang yang sebelumnya berpergian ke Wuhan, Tiongkok.
"WHO sudah melaporkan dan berkordinasi dengan negara terkait. Sejauh ini sudah dikembangkan pedoman sementara untuk diagnosis laboratorium serta pencegahan pengendalian kesehatan," tuturnya.
