Kenali Perbedaan Sesak Nafas karena Asma dan COVID-19

- Rabu, 3 Maret 2021 | 10:15 WIB
Ilustrasi sesak napas. (Summitoxygen)
Ilustrasi sesak napas. (Summitoxygen)

Sesak nafas merupakan salah satu gejala yang biasa muncul pada pasien COVID-19. Sesak nafas juga dirasakan oleh seseorang yang memiliki penyakit asma atau penyakit yang menyerang saluran peranapasan.

Lalu, apa perbedaan sesak nafas karena COVID-19 dan asma?

Yayasan Asma dan Alergi Amerika Serikat (Asthma and Allergy Foundation of America /AAFA) mengatakan memang terdapat beberapa gejala serupa di antara penyakit pernapasan ini.

Menurut bagan yang dibagikan AAFA melalui laman resminya, lama gejala sesak nafas bagi pengidap asma bisa berlangsung dalam jangka waktu singkat hingga berjam-jam.

Sementara itu, sesak nafas karena virus corona (ringan hingga sedang) mencapai 7-25 hari.

Kemudian, sesak napas pada pengidap asma napas disertai dengan batuk dan mengi, sedangkan gejala COVID-19 tidak. Mereka yang terinfeksi COVID-19 jarang diawali oleh sesak napas, melainkan lebih ke sakit kepala, meriang, tidak enak badan, demam, nyeri pada sendi, hingga kehilangan indera penciuman.

Data AAFA per 27 Januari 2021 tidak menunjukkan peningkatan risiko infeksi COVID-19 atau keparahan penyakit COVID-19 pada orang dengan asma.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) sebelumnya mencantumkan asma sedang hingga parah sebagai faktor risiko yang mungkin untuk penyakit COVID-19 yang parah. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa asma bukanlah faktor risiko.

Meski demikian, penderita asma harus berhati-hati ketika semua jenis penyakit pernapasan menyebar di lingkungan mereka. Musim flu telah tiba, dan penderita asma harus mendapatkan vaksinasi flu.

Penderita asma disebut sangat memungkinkan tertular COVID-19 dan flu pada saat yang bersamaan. Meskipun penderita asma tidak memiliki risiko tertinggi untuk COVID-19, tetap penting untuk mengendalikan asma.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X