Nyeri Haid Kian Memberat, Waspada Gejala Endometriosis, Kaum Hawa Jangan Remehkan

- Selasa, 29 Maret 2022 | 14:30 WIB
Ilustrasi seorang wanita mengalami nyeri perut saat haid (Foto/Pixabay)
Ilustrasi seorang wanita mengalami nyeri perut saat haid (Foto/Pixabay)

Kaum hawa sebaiknya jangan meremehkan tanda penyakit endometriosis, nyeri haid terutama memberat dalam beberapa waktu.

Hal ini diungkapkan Dokter dari Divisi Kesehatan Reproduksi Departemen OBGYN FKUI-RSCM dr. Achmad Kemal Harzif, SpOG(K).

"Jangan meremehkan nyeri. Buat yang pernah mengalami nyeri haid sering dianggap biasa. Disuruh segera menikah dan mempunyai anak. Padahal belum tentu itu semua menyelesaikan masalah," ujar dr. Achmad Kemal dalam Virtual Media Briefing bertema “Peluncuran pedoman tatalaksana diagnosis klinis" seperti yang dilansir Antara, Selasa (29/3/2022).

Endometriosis terjadi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam rahim juga tumbuh di luar rahim.

Kondisi itu dapat tumbuh pada organ lain di dalam panggul atau perut dan bisa menyebabkan pendarahan, infeksi dan nyeri berupa rasa sakit, kram dan perasaan terbakar.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2021 menyebut, prevalensi endometriosis sebagai penyakit kronik progresif dengan rasa nyeri tinggi yang diderita oleh hampir 10 persen perempuan usia reproduktif di seluruh dunia.

Di Indonesia, prevalensi umum masalah kesehatan ini berkisar antara 3 - 10 persen, terutama pada perempuan dalam usia reproduksi.

Obat penghilang nyeri sebagai salah satu senjata mengatasi nyeri bila konsisten digunakan memang tak banyak memberikan efek negatif.

Tetapi, bila ternyata pasien mengalami endometriosis lalu tidak terdiagnosis maka obat hanya menghilangkan gejala tetapi tidak mengatasi masalah penyakitnya.

Kemal mengatakan pentingnya evaluasi nyeri dan mengobatinya agar pasien bisa beraktivitas seperti biasa.

Dalam hal ini pemeriksaan atas kondisi nyeri menjadi saran. Di sisi lain, juga perlu ada upaya menilai risiko pasien nyeri dengan endometriosis.

Nyeri haid dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena endometriosis sebesar 8 kali lipat.

Darah haid yang banyak berisiko 4 kali lipat pada peluang endometriosis, sementara bila ada gangguan kesuburan meningkat 8 kali lipat kemungkinan endometriosis.

Pada kasus kista, maka kemunginannya terkena endometriosis sebanyak 7 kali lipat.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X