Sindrom tourette adalah kondisi dimana seseorang secara tiba-tiba melakukan gerakan tertentu seperti menggerakkan leher atau bahu secara berulang-ulang. Sindrom tourette tak hanya berpengaruh pada gerakan motorik, namun juga vokal. Sehingga, orang dengan kondisi sindrom tourette memiliki kemungkinan untuk berbicara di luar kendali.
Gerakan atau suara yang dilakukan oleh sindrom tourette sering disebut sebagai tic. Jika anakmu hanya mengalami tic ringan, kamu tak perlu berkunjung ke dokter ahli. Namun, jika tic sudah mengganggu dan menyebabkan masalah yang serius, kamu harus segera membawanya berkonsultasi dengan ahli.
Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk meredakan atau mengatasi gejala-gejala dari sindrom tourette secara mandiri. Berikut adalah ulasannya.
1. Jangan beritahu anak saat gejalanya terjadi
Tic biasanya tidak disadari oleh para penderitanya. Sehingga, kamu bisa mengabaikan hal tersebut ketika anak mengalami gerakan atau suara di luar kendali.
Sebab, memberi tahu atau membicarakan tic yang ia alami akan membuatnya semakin khawatir dan gejalanya jadi semakin parah.
2. Bantu anak agar percaya diri
Kamu bisa memberi pengertian pada anak jika ia mulai menyadari kondisi yang dialami. Buatlah anak merasa percaya diri dengan kondisinya dan jangan biarkan ia merasa malu untuk bertemu dengan orang lain.
Jika memungkinkan, kamu bisa meminta bantuan orang di sekitar untuk tidak bereaksi ketika tic sedang terjadi.
3. Jangan biarkan anak kelelahan
Tic dapat terjadi ketika anak dalam kondisi tidur. Sehingga, kamu harus menjaga kondisi anak dengan baik agar ia tidak merasa kelelahan.
Pastikan anak menjalani aktivitas yang tidak membebaninya dan biarkan ia tidur dalam kondisi tenang agar bisa tidur dengan nyenyak.
4. Cegah anak alami cemas dan stres
Kondisi sindrom tourette akan semakin parah jika anak merasa cemas dan stres. Kamu harus bisa menjaga suasana hatinya agar ia tidak merasa bosan.