Unggahan foto Feby Febiola di feed akun Instagram pribadinya menjadi sorotan. Hal ini dikarenakan perubahan penampilan rambutnya yang menjadi cepak cenderung botak. Dalam keterangan foto, ia mengatakan memilih gaya rambut tersebut karena rambutnya mengalami kerontokan imbas dari kemoterapi.
Seperti yang diketahui sebelumnya, Feby Febiola memiliki kista ovarium. Gangguan kesehatan tersebut membuatnya harus menjalani rangkaian perawatan. Salah satunya adalah kemoterapi yang sudah dilakukan sebanyak enam kali.
Kemoterapi memang memiliki sejumlah efek samping termasuk rambut rontok. Melansir Mayo Clinic, Selasa (21/7/2020), obat kemoterapi tergolong obat kuat untuk menyerang sel kanker yang tumbuh cepat. Sayangnya, obat-obatan tersebut juga menyerang sel-sel lain yang tumbuh cepat di tubuh termasuk akar rambut.
Rambut biasanya mulai rontok dua hingga empat minggu setelah kemoterapi dilakukan. Rontoknya bisa sangat cepat atau bertahap. Kerontokan rambut terlihat di bantal, sisir, wastafel, atau pembuangan kamar mandi. Saat rambut rontok, kulit kepala bisa terasa lunak.
Akan tetapi, kerontokan rambut bukan hanya di kulit kepala. Terkadang bulu mata, alis, rambut ketiak, rambut kemaluan, dan rambut tubuh lainnya juga bisa rontok. Namun memang beberapa obat kemoterapi lebih mungkin menyebabkan kerontokan rambut.
Kerontokan rambut akan terus berlanjut selama perawatan kemoterapi dan hingga beberapa minggu sesudahnya. Perawatan menentukan tingkat kerontokan rambut. Ada yang menipis tapi ada juga yang menyebabkan kebotakan.
Sebagian besar kerontokan rambut akibat kemoterapi bersifat sementara. Rambut bisa tumbuh kembali tiga hingga enam bulan setelah perawatan kemoterapi berakhir. Namun rambut bisa berubah warna atau tekstur.
Bisakah rambut rontok dicegah? Tidak ada perawatan yang dapat menjamin rambut Anda tidak rontok selama atau setelah kemoterapi. Beberapa perawatan telah diselidiki sebagai cara yang mungkin untuk mencegah kerontokan rambut, tetapi tidak ada yang benar-benar efektif.
