Hati-hati! Penggunaan Minyak Jelantah Picu Penyakit Jantung hingga Kanker

- Rabu, 22 Maret 2023 | 20:20 WIB
Ilustrasi minyak goreng (Freepik)
Ilustrasi minyak goreng (Freepik)

Penggunaan minyak jelantah ternyata sangat berbahaya bagi kesehatan. Mulai dari meningkatkan risiko kanker, hingga menjadi sumber berbagai penyakit lainnya seperti obesitas.

Hal itu diungkapkan oleh Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Sedarnawati Yasni, M. Agr. Dia menjelaskan, penggunaan minyak jelantah juga bisa memicu penyakit lain termasuk infeksi bakteri.

"Selain meningkatkan risiko kanker, minyak jelantah juga bisa menjadi sumber munculnya berbagai penyakit seperti infeksi bakteri, obesitas, hingga penyakit degeneratif," kata Sedarnawati.

Baca juga: Kisah Wanita Miliki Kulit Sensitif, Sulap Minyak Jelantah Jadi Sabun Serba Guna

Dia menjelaskan, minyak jelantah bisa menjadi media penyerapan radikal bebas yang akan ikut terserap ke dalam makanan yang digoreng. Zat itu kemudian akan menjadi karsinogen penyebab kanker, yang akan menyerang sel tubuh seseorang.

Penelitian ahli dari University of the Basque Country di Spanyol menunjukkan, minyak jelantah mengandung senyawa organik aldehid yang bisa berubah menjadi zat karsinogen, yang memicu penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, alzheimer, dan parkinson.

-
Ilustrasi minyak goreng (Freepik/DCStudio)

Sedarnawati menambahkan, minyak goreng yang sudah dipakai berkali-kali juga menjadi sarang untuk perkembangbiakan berbagai jenis bakteri.

"Bakteri tersebut hidup dan berkembang dengan memakan remah-remah sisa gorengan yang mengendap di minyak jelantah atau yang menempel pada wajan," ujar Sedarnawati.

Tidak hanya itu, minyak jelantah juga mengandung kadar kalori dan lemak trans yang akan terus meningkat. Inilah yang bisa memicu obesitas, yang pada akhirnya berujung pada berbagai komplikasi serius seperti diabetes atau penyakit jantung.

Baca juga: Enggak Boleh Sembarangan, Begini Cara Buang Minyak Jelantah di Jepang: Harus Dibekukan!

Selain aspek kesehatan, Sedarnawati mengatakan jika minyak jelantah perlu dicermati aspek kehalalannya.

Menurutnya, risiko mengonsumsi minyak jelantah yang tidak halal menjadi lebih tinggi ketika masyarakat membeli gorengan dari para penjaja makanan yang belum bersertifikat halal.

"Pedagang jenis ini umumnya menggunakan minyak jelantah yang dibeli dari restoran kemudian dimurnikan kembali. Memang lebih hemat, namun sangat diragukan kehalalannya, karena tidak diketahui minyak goreng tersebut sebelumnya digunakan untuk menggoreng makanan halal atau tidak," katanya.

"Jika minyak goreng di restoran tadi digunakan untuk memasak makanan yang tidak halal, maka jelantahnya juga menjadi tidak halal," tambahnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB

Simak Gejala Sifilis yang Penting untuk Diwaspadai!

Minggu, 21 April 2024 | 19:13 WIB
X