Jika Saya Pilek dan Demam, Apakah Terkena Omicron? Begini Penjelasan Ahli

- Minggu, 19 Desember 2021 | 19:00 WIB
Ilustrasi varian Omicron (REUTERS)
Ilustrasi varian Omicron (REUTERS)

Penyebaran varian baru COVID-19, Omicron telah memicu kekhawatiran banyak pihak. Sampai-sampai, sejumlah negara kembali memperketat perbatasan sebagai upaya mencegah penularan Omicron yang lebih luas.

Meski fakta di lapangan menunjukkan gejala infeksi Omicron cenderung sangat ringan, namun tak dipungkiri juga mengalami gejala klasik COVID.

Gejala klasik COVID yang dimaksud adalah batuk-batuk, demam dengan suhu yang tinggi hingga hilangnya kepekaan indera penciuman untuk mencium aroma.

Dalam laporan BBC pada Minggu (19/12/2021), setidaknya ada lima gejala yang paling disering dirasakan oleh orang-orang yang terinfeksi Omicron di Inggris.

Mulai dari hidung pilek, sakit kepala, merasa lelah, bersin-bersin, hingga sakit tenggorokan.

Jika suatu hari kamu terinfeksi gejala seperti itu, apakah sudah pasti terkena Omicron? Belum tentu. Melakukan pemeriksaan PCR penting dilakukan untuk mengetahui apakah benar-benar terinfeksi COVID atau tidak.

Tak melulu COVID

-
Ilustrasi Omicron (REUTERS)

Jika suhu tubuh tiba-tiba meningkat hingga 37,8 derajat Celsius, maka itu artinya tubuh sedang melawan infeksi dari virus atau bakteri apapun, tak melulu COVID.

Jika demam disertai pilek, batuk-batuk, bahkan nyeri otot, maka itu juga belum tentu COVID. Untuk memastikannya, maka perlu dilakukan pemeriksaan PCR.

Hilang penciuman dan rasa jadi gejala kunci

-
Ilustrasi flu (Pixabay)

Hilangnya kepekaan indera penciuman dan perasa bisa menjadi gejala kunci COVID. Sebab, flu biasa pada umumnya tidak sampai kehilangan penciuman atau rasa.

Jika mengalami gejala demikian, maka sebaiknya dilakukan segera pemeriksaan COVID     dan isolasi mandiri untuk menghindari risiko penyebaran yang lebih luas.

Jangan khawatir, cukup isolasi mandiri di rumah

-
Ilustrasi isolasi mandiri (Pexels/Nandhu Kumar)

Data menunjukkan mayoritas infeksi varian Omicron hanya menunjukkan gejala sangat ringan. Para dokter menyarankan untuk melakukan isolasi mandiri dan tidak perlu ke rumah sakit.

Dokter pertama di Afrika Selatan yang mendeteksi varian Omicron, Angelique Coetzee mengungkapkan mereka yang terinfeksi varian Omicron sejauh ini tidak memerlukan perawatan di rumah sakit. Perawatan pasien yang terinfeksi Omicron bisa dilakukan di rumah saja.

Bukan tanpa alasan, Coetzee mengatakan infeksi varian Omicron hanya menunjukkan gejala-gejala yang sangat ringan dan perawatan penyembuhan bisa dilakukan di rumah.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X