Penyebaran virus corona hampir ke seluruh dunia ini berdampak pada pendidikan karena menghambat proses belajar mengajar yang dilakukan tatap muka, sehingga harus dilakukan dengan jarak jauh dan memanfaatkan teknologi informasi.
Guru Besar University of Applied Science and Arts, Hannover, Germany and Senior Experten Services (SES) Germany, Gerhad Fortwengel, menilai kondisi ini justru menjadi katalis hebat yang memacu dunia pendidikan.
"Seperti mendorong lebih banyak pemanfaatan teknologi informasi dalam aktivitas pembelajaran jarak jauh," kata Gerhad dalam webinar yang diselenggarakan Fakultas Farmasi UGM bersama ASEAN PharmaNET danSES.
Meski demikian, proses belajar mengajar dari jarak jauh juga tantangan besar. Hal ini karena beberapa akademika belum terbiasa memakai sistem pembelajaran yang sifatnya gabungan dan harus dilakukan secara daring.
Pembelajaran daring sendiri masih terus dijalankan selama pandemi corona. Tak hanya perkuliahan yang dilakukan secara daring, tapi kegiatan praktikum, pelaksanaan tugas akhir dan wisuda juga dilakukan secara daring.
Hal ini tentu diharapkan para guru harus menyiapkan sistem pendukung akademik, misalnya saja mengunggah materi pembelajaran, tugas dan menciptakan komunitas belajar.
