BKKBN Konsisten Perkuat Ketahanan Remaja Hadapi Penyakit Tuberkulosis hingga AIDS

- Minggu, 12 Februari 2023 | 05:37 WIB
Ilustrasi remaja sakit (Freepik/benzoix)
Ilustrasi remaja sakit (Freepik/benzoix)

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengatakan, akan terus memperkuat ketahanan remaja dalam menghadapi penyakit AIDS, Tuberkulosis dan Malaria (ATM) di Maluku Utara.

Dikutip dari ANTARA, jumlah kasus Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) baru di Maluku Utara pada 2022 jumlahnya mencapai 389 orang.

"Data jumlah kasus Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) baru di Maluku Utara pada 2022 jumlahnya mencapai 389 kasus,” kata Ketua Tim Bina Keluarga Remaja BKKBN Perwakilan Maluku Utara, Maurend J. Lesar, Sabtu (11/2/2023).

Baca juga: Cegah Stunting, BKKBN Ungkap Perlu Kewaspadaan Keluarga Ciptakan Kehamilan Sehat

Maurend mengatakan, dari 10 kabupaten/kota di Maluku Utara, jumlah kasus ODHA baru tertinggi terjadi di Kota Ternate sebanyak 121 kasus, disusul Kabupaten Halmahera Utara dengan 93 kasus.

Lantaran berdampak buruk dan mempengaruhi generasi muda, BKKBN mengambil peran untuk mempersiapkan ketahanan remaja melalui Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR) dan Kesehatan Reproduksi (Kespro).

Salah satu cara yang ditempuh BKKBN adalah mempromosikan gerakan masyarakat hidup sehat, sebagai materi pembinaan dan menargetkan perilaku risiko penggunaan menjadi Zero NAPZA.

Dia menyebut, promosi Gerakan Masyarakat hidup sehat terus digencarkan sebagai edukasi kepada masyarakat.

Baca juga: Geger Wanita Simpan 7 Janin Hasil Aborsi, BKKBN Ingatkan Pentingnya Pendidikan Seks

-
llustrasi orang sakit (freepik)

Selain itu, BKKBN juga menggaungkan kampanye peningkatan kualitas hidup remaja bertrajuk “5 Transisi Kehidupan Remaja” sebagai poin dalam menerapkan hidup bersih dan sehat.

"Dengan dukungan tersebut, harapannya dukungan BKKBN dalam mengeliminasi ATM khususnya di Maluku Utara tercapai,"ujar Maurend.

Sementara itu, Ketua Forum Generasi Berencana (GenRe) Indonesia Provinsi Maluku Utara, Muhammad Rizal menambahkan sebagai kelompok usia yang rentan pada ketiga penyakit itu, integritas pemangku kepentingan dalam menanggulangi ATM sangat penting, untuk membantu memperkuat ketahanan remaja menghadapi penyakit tersebut.

"Perlu adanya Integrasi yang mencakup kerja sama antara berbagai sektor, seperti sektor kesehatan, pendidikan dan sosial untuk memastikan bahwa upaya penanggulangan ATM benar-benar efektif dan terintegrasi. Ini juga memastikan bahwa remaja memiliki akses yang lebih mudah dan cepat terhadap informasi dan layanan yang dibutuhkan," beber Rizal.
 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X