Benarkah Paparan Sinar Matahari Bisa Bunuh Virus Corona?

- Jumat, 6 Maret 2020 | 13:45 WIB
Kiri: Warga memakai masker untuk mencegah corona (REUTERS/Soe Zeya Tun).  Kanan: Ilustrasi orang terkena paparan sinar matahari (pexels/Victor Freitas)
Kiri: Warga memakai masker untuk mencegah corona (REUTERS/Soe Zeya Tun). Kanan: Ilustrasi orang terkena paparan sinar matahari (pexels/Victor Freitas)

Indonesia masih dihebohkan dengan serangan virus corona. Virus yang berasal dari Kota Wuhan, Tiongkok ini terbilang baru, setelah terlebih dahulu menyerang sejumlah negara dan menewaskan ribuan orang.

Menghadapi wabah virus ini, orang-orang mulai berpikir dan bertindak untuk melindungi diri sendiri. Mulai dari menggunakan alat perlindungan seperti masker dan hand sanitizer, hingga memborong semua kebutuhan pokok dalam jumlah banyak.

-
Tangkapan layar percakapan tentang pencegahan virus corona. (Istimewa)

Namun, belakangan ada sebuah informasi yang menyebutkan bahwa virus corona bisa hilang jika seseorang terpapar sinar matahari. Pesan itu beredar di luas di aplikasi chatting WhatsApp pada Senin (2/3/2020).

Dalam pesan tersebut dijelaskan bahwa virus corona bisa terbunuh pada 26 - 27 derajat. Artinya, virus akan mati jika panas dalam tubuh terjaga.

-
Tangkapan layar percakapan tentang pencegahan virus corona. (Istimewa)

Di pesan berantai itu juga disebutkan bahwa virus corona bisa cepat diatasi dengan sejumlah cara, baik dari segi makanan maupun aktivitas fisik.

Lantas benarkah pesan tentang sinar matahari ampuh untuk mengatasi virus corona?

Sayangnya, informasi tentang virus corona yang bisa diatasi dengan paparan sinar matahari tak benar adanya.

Pernyataan tersebut dibantah dalam sebuah laporan bertajuk "Can sun exposure kill the novel coronavirus?" yang dirilis di situs China Daily, pada 8 Februari 2020.

-
Ilustrasi orang terkena paparan sinar matahari. (pexels/Julian Jagtenberg)

"Suhu radiasi matahari tidak mampu mencapai 56 derajat celcius, dan sinar ultraviolet juga tidak mampu menyamai intensitas dari lampu ultraviolet sehingga virus itu tidak dapat dibunuh oleh sinar matahari," keterangan dalam jurnal tersebut.

Sementara itu, Herawati Sudoyo selaku Wakil Kepala Bidang Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekular Eijkmen mengatakan, belum ada hasil penelitian yang membuktikan bahwa paparan sinar matahari bisa digunakan untuk mengatasi virus corona.

Penjelasan Herawati Sudoyo itu mengacu pada laporan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) di Jakarta, pada Kamis (5/3/2020).

Menurut Herawati, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menjelaskan bahwa lampu sinar ultraviolet sekalipun tidak mampu membunuh virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok tersebut.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Terkini

X