Ekshibisionisme, Perilaku Mengumbar Kelamin atau Organ Intim Secara Terang-terangan

- Senin, 6 Desember 2021 | 23:25 WIB
Fenomena Eksibisionisme. (Photo/Ilustrasi/Unsplash)
Fenomena Eksibisionisme. (Photo/Ilustrasi/Unsplash)

Gangguan ekshibisionisme atau ekshibisionistik belum lama ini banyak muncul seiring berkembangnya media sosial. Banyak orang-orang yang ingin menghalalkan atau menemukan cara instan untuk populer.

Ekshibisionisme menjelma kondisi yang ditandai oleh dorongan, fantasi, atau tindakan mengekspos alat kelamin kepada orang yang tidak setuju, terutama orang asing.

Kondisi Gangguan Parafilia

-
Parafilia. (Photo/Ilustrasi/Tolosaldeko)

 

Dari keterangan medis, kondisi ini dianggap sebagai gangguan parafilia, yang mengacu pada pola gairah seksual atipikal yang persisten dan intens yang disertai dengan gangguan atau gangguan yang signifikan secara klinis.

Parafilia merupakan gangguan emosional yang ditandai dengan fantasi, dorongan, atau perilaku yang bisa membangkitkan gairah seksual. Hal ini bisa terjadi secara intens selama 6 bulan dan bisa menyebabkan penderitanya mengalami gangguan baik biologis maupun kehidupan sosial.

Beberapa Subtipe Gangguan Ekshibisionistik

-
(Photo/Ilustrasi/Unsplash)

 

Ada beberapa subtipe dari gangguan ekshibisionistik, dan ini tergantung pada usia orang yang tidak setuju kepada siapa seseorang dengan gangguan ekshibisionistik lebih suka menunjukkan alat kelaminnya.

Preferensi seseorang yang dapat menunjukkan alat kelamin kepada anak-anak praremaja, orang dewasa, atau keduanya. Beberapa orang mungkin menyangkal bahwa mereka menunjukkan alat kelamin mereka kepada orang lain tanpa curiga atau menyangkal bahwa tindakan ini menyebabkan mereka tertekan.

Kika mereka memang telah mengekspos diri mereka berulang kali kepada orang yang tidak meminta, mereka mungkin masih menerima diagnosis gangguan ekshibisionistik.

Prevalensi gangguan eksibisionistik tidak diketahui, tetapi diperkirakan mempengaruhi sekitar 2-4 persen populasi pria. Kondisi ini kurang umum pada wanita, meskipun perkiraan prevalensi tidak diketahui.

Gejala Gangguan Ekshibisionistik

-
Gangguan Eksibisionistik. (Photo/Ilustrasi/Unsplash)

 

Menurut DSM-5, diagnosis gangguan ekshibisionistik dapat dibuat jika kriteria berikut terpenuhi. Selama periode setidaknya enam bulan, seseorang memiliki fantasi, perilaku, atau dorongan seksual yang berulang dan intens yang melibatkan mengekspos alat kelamin kepada orang yang tidak menaruh curiga.

Orang tersebut telah bertindak berdasarkan dorongan seksual ini dengan orang yang tidak setuju, atau dorongan atau fantasi tersebut menyebabkan penderitaan yang nyata atau kesulitan interpersonal di tempat kerja atau dalam situasi sosial sehari-hari.

Gangguan ekshibisionistik dikategorikan ke dalam subtipe berdasarkan apakah seseorang lebih suka mengekspos dirinya kepada anak-anak praremaja, orang dewasa, atau keduanya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X