Pernah mendengar minyak kutus kutus? Mungkin, beberapa orang masih terlalu asing dengan minyak balur satu ini.
Minyak herbal satu ini sebenarnya hampir sama dengan minyak balur lainnya seperti minyak kayu putih atau telon.
Pertama kali, minyak kutus kutus ditemukan oleh Bambang Servasius Pranoto tahun 2012 di Desa Bona, Blahbatuh, Gianyar Bali.
Apa Itu Minyak Kutus Kutus?
Minyak kutus kutus merupakan minyak herbal yang terbuat dari campuran beragam tanaman jamu dan diolah secara khusus dengan cara tradisional.
Nama 'Kutus kutus' diambil dari bahasa Bali, artinya 88 atau simbol infiniti. Dalam falsafah masyarakat Tiongkok, dikenal sebagai simbol kebaikan.
Terbuat dari 100% bahan alami, minyak kutus kutus dipercaya mampu mengaktifkan energi tubuh yang sering disebut 'chi'.
Energi Chi adalah energi inti kehidupan, yang mengalir pada jalur-jalur meridian pada tubuh manusia. Jika Chi bermasalah, maka organ tubuh pun terganggu.
Bahan Minyak Kutus Kutus
Menurut sang penemu, kutus kutus terdiri dari 69 bahan dari 7 unsur tanaman yaitu akar, batang, daun, bunga, buah, minyak kelapa murni dan minyak essential.
Hampir 90 persen bahan utama kutus kutus berasal dari bambu. Karena itulah, bisa dimakan sebagai bumbu atau sayuran.
Tidak ada bahan kimia sama sekali dalam komposisi minyak ini. Serta, tidak pula menggunakan minyak dari hewan.
Terbuat dari beragam jenis tanaman herbal, minyak kutus kutus diklaim mampu membantu menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Cara Pemakaian Minyak Kutus Kutus
Dilansir dari balihealingoil.com, cara pemakaian minyak kutus kutus cukup mudah yaitu dengan membalurkannya di beberapa bagian tubuh.
Di antaranya, bagian telapak dan jari-jari kaki, tulang punggung dari atas sampai tulang ekor, dan bagian tubuh lain yang bermasalah.
Dosis penggunaan minyak kutus kutus ini disesuaikan dengan anjuran yang tertera pada label kemasan.
