Sebuah video bayi menangis ditinggal atau dipisahkan dari orangtua yang terinfeksi Covid-19 di sebuah bangsal di Pusat Klinis Kesehatan Masyarakat Shanghai, China jadi kontroversi.
Video dan gambar yang beredar di situs media sosial China Weibo kelihatannya menunjukkan balita yang berteriak-teriak ditinggalkan tanpa pengawasan dan bayi diisolasi dalam kondisi sempit di fasilitas isolasi COVID-19.
Dalam satu kompilasi video, balita dan bayi terlihat tanpa pengawasan di sebuah fasilitas.
Beberapa bayi ditempatkan di ranjang yang sama, di samping ranjang lain dengan apa yang tampak seperti tiga balita, salah satunya menangis keras.
Video asli postingan di media sosial telah dihapus, tetapi video itu sudah beredar luas di Weibo dan Twitter setelah diposting ulang netizen.
A video uploaded to TikTok was alleged to show the isolated minors at the Shanghai Public Health Clinical Center. The kids (including one 58-day-old) who tested positive were separated from parents. 10 nurses are taking care of 200 kids. The original video has now been removed. pic.twitter.com/OA9BCfmtpi
— Chu Yang (@ChuYang_Journ) April 1, 2022
Seperti yang dilansir Insider, informasi video itu disebut diambil di fasilitas isolasi COVID-19 di distrik Jinshan, Shanghai, tetapi kemudian terungkap bahwa video itu diambil di bangsal di Pusat Klinis Kesehatan Masyarakat Shanghai.
Dalam sebuah pernyataan kepada The New York Times, Pusat Klinis Kesehatan Masyarakat Shanghai tidak menyangkal bahwa anak-anak dipisahkan dari orang tua mereka yang terinfeksi Covid seperti yang terlihat dalam video dan gambar yang beredar.
Dalam pernyataan terpisah seperti yang dilansir Xinhua media pemerintah, pusat klinis kesehatan tersebut mengkonfirmasi bahwa benar gambar dan video yang diambil adalah dari fasilitasnya.
Namun, klinik tersebut mengklaim bahwa video itu tidak menunjukkan para balita sedang dikarantina.
“Akhir-akhir ini, karena peningkatan jumlah kasus anak-anak yang tertular COVID-19, dan untuk meningkatkan kondisi kehidupan rumah sakit kami, kami telah menyesuaikan fasilitas anak dan unit gawat darurat. Ada juga kebutuhan untuk penyesuaian internal. karena jumlah anak yang terkena COVID-19 masih terus meningkat," demikian bunyi pernyataan yang dibagikan Xinhua.
Namun para orang tua yang berbicara dengan The Times mengatakan bahwa anak-anak mereka telah dipisahkan dari mereka dan dikirim sendiri ke fasilitas khusus.
Penduduk asli Shanghai, Lucy Zhu, 39, mengatakan kepada The Times bahwa dia telah dipisahkan dari putrinya yang berusia dua tahun setelah dirinya dinyatakan positif COVID-19 di rumah sakit Shanghai Tongren.
Dia mengatakan anaknya kemudian dipindahkan ke fasilitas yang penuh sesak di Jinshan dan sekarang hidup dalam kondisi yang "benar-benar tidak manusiawi".
