Wow! Jantung Babi Sukses Ditransplantasikan pada 2 Pasien Mati Otak, Ini Kata Peneliti

- Rabu, 13 Juli 2022 | 13:18 WIB
Dokter sedang melakukan bedah jantung babi yang sukses ditranplantasikan ke manusia. (Foto/Joe Carrotta for NYU Langone Health)
Dokter sedang melakukan bedah jantung babi yang sukses ditranplantasikan ke manusia. (Foto/Joe Carrotta for NYU Langone Health)

Jantung babi kembali membuat dunia kedokteran berdecak kagum karena mampu memperpanjang hidup usai ditransplantasikan ke jantung manusia.

Jalan bagi percobaan ke manusia ini bisa mengubah masa depan dengan lebih baik.

Pada bulan lalu, para peneliti di NYU Langone Health mentransplantasikan jantung babi ke dalam dua orang yang baru saja menderita gagal jantung katastropik dan mati otak tetapi tetap menggunakan alat bantu hidup.

Dalam kedua kasus itu, jantung baru berdenyut kuat dan tidak langsung ditolak oleh tubuh inangnya. Jantung terus berfungsi dengan baik sampai kesimpulan dari percobaan tiga hari, kata dokter seperti yang dilansir NBCnews.

“Jantung benar-benar secara normal, tidak ada penolakan selama percobaan tiga hari pada bulan Juni dan Juli. Kami belajar banyak sekali,” kata Dr. Nader Moazami, seorang ahli bedah yang merupakan bagian dari tim transplantasi, tentang saat-saat setelah jantungnya berdetak kembali.

Dokter di University of Maryland tahun lalu menanamkan jantung babi ke pasien yang masih hidup, tetapi gagal setelah 49 hari.

Penelitian NYU pada subjek yang dianggap meninggal berbeda karena memungkinkan peneliti menguji secara ketat, menyempurnakan perawatan, dan mengumpulkan data terperinci tanpa takut eksperimen akan merenggut nyawa pasien.

Para dokter berharap bahwa model penelitian mereka, pengujian terhadap organ babi di klinik dengan pasien yang sudah meninggal dapat membantu mempersiapkan komunitas medis untuk uji klinis dan mengurangi kemungkinan sistem kekebalan pasien yang hidup akan mengaktifkan organ baru.

Secara nasional, lebih sedikit organ yang tersedia untuk transplantasi daripada yang dibutuhkan oleh pasien. 

Organ babi dapat memperluas akses ke transplantasi dan memungkinkan dokter untuk memperluas siapa yang memenuhi syarat untuk prosedur tersebut.

“Ini semua tentang menjalani uji coba manusia hidup pertama dengan data sebanyak mungkin yang kami miliki dan membuatnya seaman mungkin dan efektif,” kata Dr. Robert Montgomery, direktur NYU Langone Transplant Institute.

Para dokter telah lama mencari cara baru untuk memenuhi kebutuhan negara akan transplantasi organ.

Pada tahun 2021, lebih dari 116.000 orang di Amerika Serikat diterima dalam daftar tunggu untuk transplantasi organ, menurut Jaringan Pengadaan dan Transplantasi Organ nasional.

Pada tahun yang sama, 6.166 orang meninggal saat menunggu nomor mereka dipanggil.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X