Pakar Sebut Super Immunity Sudah Terbentuk di Indonesia, Apa Bedanya dengan Herd Immunity?

- Minggu, 9 Januari 2022 | 20:52 WIB
Ilustarsi keluarga yang sudah divaksin (Unsplash/kate_sept2004)
Ilustarsi keluarga yang sudah divaksin (Unsplash/kate_sept2004)

Baru-baru ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklaim masyarakat Indonesia kemungkinan besar telah mengalami super immunity. Hal itu diungkap berdasarkan hasil survei serologi mengenai 86,6 persen populasi Indonesia yang memiliki titer antibodi tinggi.

Super immunity tersebut diduga terbentuk dari banyaknya warga yang sembuh dari COVID-19 dan kemudian menjalani vaksinasi.

Lalu, apa bedanya super immunity dengan herd immunity?

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama menyebut perbedaan super immunity dengan herd immunity terdapat pada objek yang memilikinya.

Ia menjelaskan super immunity adalah sistem kekebalan yang hanya didapat oleh satu individu saja. Sistem ini hanya bisa melindungi diri sendiri dan tidak semua orang memilikinya.

Hal ini dikarenakan super Immunity terbentuk dari tubuh seseorang yang pernah terpapar COVID-19 lalu menerima suntikan vaksin. Sehingga pada mereka akan terbentuk antibodi yang lebih baik.

Baca juga: Menilik Kesehatan Mental Kaum Fundamentalis, Apakah Pembuang Sesajen di Semeru Termasuk?


Selain itu, ternyata pemberian vaksin ketiga atau ‘booster’ akan memberi perlindungan sama seperti super immunity pada mereka yang belum pernah sakit sebelumnya.

Adapun herd immunity sendiri berarti kekebalan kelompok. Herd immunity merupakan kekebalan pada kelompok orang, seperti kota, negara, pulau, bahkan desa.

Berbeda dengan super immunity yang hanya bisa melindungi diri sendiri, herd immunity bisa melindungi orang lain yang memang tidak menerima vaksinasi.

Jadi misalnya di suatu kelompok ada orang yang tidak bisa menerima vaksin karena beberapa alasan, dia akan tetap terlindungi jika herd immunity sudah terbentuk.
 


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X