7 Bahaya Minyak Goreng Berlebih dalam Tubuh, Berisiko Sakit Jantung hingga Fungsi Otak

- Kamis, 20 Januari 2022 | 13:50 WIB
Warga membeli minyak goreng kemasan di salah satu pusat perbelanjaan di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (19/1/2022). (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)
Warga membeli minyak goreng kemasan di salah satu pusat perbelanjaan di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (19/1/2022). (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Sejak Rabu, 19 Januari 2022, masyarakat di berbagai daerah di Indonesia ramai-ramai berburu minyak goreng kemasan bermerek di minimarket-minimarket dan swalayan.

Betapa tidak, setelah sempat mahal beberapa waktu, harga minyak goreng ditetapkan satu harga, yakni Rp14 ribu per kilogram oleh pemerintah lewat Kementerian Perdagangan.

“Untuk memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat, Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan penyediaan minyak goreng dengan satu harga. Melalui kebijakan ini diharapkan masyarakat dapat memperoleh minyak goreng dengan harga terjangkau dan di sisi lain produsen tidak dirugikan karena selisih harga akan diganti oleh Pemerintah,” ujar Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pada konferensi pers, Selasa.

Lantas, bagaimana bahaya mengonsumsi makanan yang mengandung minyak berlebih?

Menyadur dari Hellosehat, ada beberapa dampak buruk yang dapat terjadi bila kita terlalu banyak mengonsumsi minyak goreng.

Gangguan Pencernaan

-
Warga antre membeli minyak goreng murah dalam operasi pasar di kantor Unit Pelayanan Teknis (UPT) Perlindungan Konsumen, Malang, Jawa Timur, Rabu (19/1/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Minyak goreng yang mengandung lemak dapat menimbulkan dampak yang tidak baik pada sistem pencernaan. Lemak memiliki sifat yang sulit dicerna dibanding zat lainnya.

Akibatnya, sistem pencernaan akan bekerja lebih berat untuk memecah makanan yang berasal dari makanan berminyak. Lama-kelamaan, kamu bisa mengalami keluhan seperti kembung, mual, atau sakit perut.

Makanan ini juga bisa memicu gejala pada orang yang mengalami penyakit pada sistem pencernaan seperti sindrom iritasi usus (IBS), pankreatitis kronis, atau muntaber. Mereka mungkin mengalami kram, sakit perut, dan diare.

Penyakit Jantung dan Diabetes

-
Operasi minyak goreng murah di Kecamatan Pesanggrahan, Sabtu, (15/1/2022). ANTARA/HO-Sudin Kominfo Jakarta Selatan.

Yang lebih mengerikan dibanding gangguan pencernaan akibat terlalu banyak mengonsumi makanan berminyak adalah risiko serangan jantung dan diabetes. Hal ini didasarkan pada penelitian di Harvard School of Public Health, yang diujikan kepada 100.000 orang pria dan wanita selama 25 tahun.

Penelitian tersebut menemukan bahwa orang yang makan gorengan sebanyak 4 hingga 6 kali seminggu berisiko hingga 39 persen untuk terkena diabetes tipe 2. Risiko penyakit jantung pun meningkat 23% dibandingkan dengan yang makan gorengan sekali seminggu.

Sementara itu, orang-orang yang makan gorengan selama seminggu penuh akan mengalami peningkatan risiko penyakit diabetes hingga sekitar 55%. 

Kanker

-
Warga menunjukkan minyak goreng saat operasi pasar di Johar Baru, Jakarta, Senin (17/1/2022). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/YU.

Tak cuma dua penyakit mematikan itu, minyak goreng juga dapat memicu penyakit kanker dalam tubuh, seperti kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker paru.

Sampai saat ini para peneliti masih terus melakukan penelitian untuk memastikan hubungan tersebut. Meski begitu, National Cancer Institute AS menyarankan setiap orang untuk membatasi asupan lemak jenuhnya dari makanan sehari-hari.

Anda juga disarankan untuk menghindari konsumsi makanan mengandung lemak trans. Sebaliknya, pilihlah lemak menyehatkan yang berasal dari ikan, kacang-kacangan, alpukat, biji-bijian, dan makanan alami sejenisnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X