Wisma Atlet Dilockdown, Pemerintah Diminta Segara Lakukan Tracing dan Testing

- Minggu, 19 Desember 2021 | 09:29 WIB
Foto udara suasana Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet yang dilockdown. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/nz).
Foto udara suasana Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet yang dilockdown. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/nz).

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay menilai kebijakan lockdown sementara di Wisma Atlet pasca ditemukannya kasus Covid-19 varian Omicron adalah hal yang tepat. Dia memandang langkah tersebut dalam rangka mengantisipasi meluasnya penularan varian Omicron.

"Kebijakan lockdown sementara wisma atlet dinilai tepat. Kebijakan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi meluasnya penularan varian Omicron," kata Saleh kepada Indozone dikutip Minggu (19/12/2021).

Saleh menekankan, selama masa lockdown ini, seluruh penghuni wisma dan pekerja yang ada di sana harus dipastikan sehat dan tidak tertular. Jika ditemukan ada yang tertular, perlu ditangani secara baik dan dikarantina di tempat yang lebih aman.

"Dengan lockdown, orang tidak boleh masuk dan keluar lagi ke wisma selama 7 hari ke depan. Semua orang yang ada di dalam, diharapkan dapat bersabar. Begitu juga keluarga yang ada di luar diharapkan dapat menunggu. Kalaupun mau berkomunikasi, bisa melalui gadget, android, atau alat komunikasi lainnya," imbau Saleh.

Meski begitu, dia mengingatkan pentingnya kebutuhan logistik bagi mereka yang berada di Wisma Atlet. Saleh berujar kebutuhan mereka baik dari makan, minum hingga kelengkapan harian harus mencukup selama di lockdown.

"Namun tentu harus dipastikan kebutuhan logistik mereka yang ada di wisma dapat terpenuhi. Makan, minum, perlengkapan harian, dan lain-lain harus mencukupi. Dengan begitu, mereka bisa melalui hari-hari karantina di sana dengan baik," jelas Saleh.

Kemudian Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) ini melihat bahwa lokcdown wisma atlet harus dilengkapi dengan testing dan tracing yang lebih luas. Sebab, selama satu minggu terakhir, ada banyak orang yang berinteraksi atau kontak erat dengan orang yang dikarantina atau petugas yang bekerja di sana.

Baca Juga: Polda Metro: Silakan Lapor Jika Dimintai Uang Parkir Secara Paksa, Kami Tindak

Artinya, papar Saleh, jika mereka yang sempat berinteraksi dan kontak erat bisa saja telah terinfeksi. Orang-orang inilah yang perlu ditelusuri oleh petugas terkait agar varian Omicron tidak menyebar.

"Kalau pendataannya bagus, saya kira tidak sulit untuk menemukan orang-orang tersebut. Apalagi kalau penghuni dan pekerja di wisma bisa memberikan informasi. Testing dan tracing ini diperlukan untuk memastikan bahwa varian omicron ini tidak menyebar di luar wisma," tandas Saleh.
 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X