Banyak wanita menganggap bahwa mengalami keputihan merupakan hal normal sehingga mengabaikan tanda-tanda penyakit berbahaya.
Keputihan merupakan kondisi saat cairan bening cenderung kental keluar dari organ kewanitaan. Biasanya, cairan tersebut terlihat di dalam celana dalam sehingga mudah diobservasi ketika terjadi kelainan atau penyakit berbahaya, termasuk infeksi dan kanker.
Baca juga: 5 Obat Keputihan Alami Paling Bagus, Dijamin Cepat Sembuh!
"Gejala awal kanker serviks yang harus diperhatikan itu keputihan, tapi keputihan yang dimaksud ini seperti terlihat becek, menimbulkan kelembaban, dan kurang enak baunya," jelas dr Oni Khonsa, SpOG, Subsp.Onk dari RSUP Persahabatan Jakarta Timur dalam diskusi Pentingnya Deteksi Dini Kanker Serviks, Selasa (3/1/2023).
Lebih jauh dr Oni memaparkan, kanker serviks pada tahap awal sulit terlihat gejala klinisnya. Sehingga ia menyarankan untuk para wanita melakukan pencegahan dini dengan vaksin HPV dan melakukan papsmear.
"Vaksin HPV ini bisa diberikan sejak usia 9 tahun. Kemudian melakukan pemeriksaan dini dengan pap smear setelah menikah, tiga tahun pertama setelah berhubungan. Setelahnya bisa satu atau dua tahun sekali," bebernya.
Baca juga: Cerita Penyintas Kanker Serviks, Alami Keputihan dan Pendarahan Hebat Sebelum Masa Haid
Meskipun tahap awal kanker serviks tidak bisa dilihat kasat mata, jika sudah mengalami keparahan akan diikuti beberapa tanda seperti:
- Munculnya daging pada sekitar vagina
- Keluarnya keputihan bercampur darah
- Vagina berbau
- Frekuensi buang air kecil meningkat
- Mudah lelah
- Ada bercak darah pada urine
- Nyeri saat berhubungan intim
Jika sudah mengalami keputihan yang cukup parah, segera lakukan pengecekan ke dokter. Terlebih bagi mereka yang termasuk dalam tinggi risiko.
"Gaya hidup yang tidak sehat seperti tidak makan kebersihan, tidak menjaga stamina dan tidak menghindari rokok, bisa menjadi faktor utama penyebab kanker serviks," ucap dr Oni.
