WHO: Varian Baru yang Mematikan Bisa Muncul Saat Kewaspadaan Terhadap COVID-19 Turun

- Senin, 5 Desember 2022 | 14:46 WIB
Ilustrasi penyebaran COVID-19. (Freepik)
Ilustrasi penyebaran COVID-19. (Freepik)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis data terbaru baru bahwa saat ini, 90 persen populasi di dunia sudah punya kekebalan terhadap COVID-19.

Akan tetapi, melihat kenaikan kasus COVID-19 di China beberapa waktu terakhir, WHO bilang, akan ada kemunculan varian baru virus Corona yang lebih mematikan. Hal itu, bisa terus terjadi jika masih ada kesenjangan dalam strategi pengatasan COVID-19.

Sementara itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus beberapa waktu lalu sempat menyampaikan, dunia tengah dalam kondisi menghitung waktu menuju akhir pandemi COVID-19.

"Kami semakin dekat untuk mengatakan, bahwa fase darurat pandemi telah berakhir, tetapi kami belum sampai di sana," ucap Tedros dikutip dari Reuters, Senin (5/12/2022).

Baca Juga :Kasus COVID-19 Kian Meroket, WHO Tetapkan Jawa-Bali Level 2, Sumatera Level 3

WHO memperkirakan, sekitar 90 persen populasi dunia sekarang sudah punya tingkat kekebalan tertentu terhadap COVID-19. Baik karena infeksi, atau vaksinasi sebelumnya.

-
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Reuters/Mast Irham)

Namun, cakupan vaksin COVID-19 yang belum merata, tetap bisa menjadi peluang munculnya varian baru yang lebih berbahaya, dibandingkan yang ada sebelumnya.

"Kesenjangan dalam pengujian dan vaksinasi terus menciptakan kondisi sempurna untuk munculnya varian baru, yang dapat menyebabkan kematian yang signifikan," kata Tedros.

Baca Juga: Usai Sebut Pandemi Akan Berakhir, WHO Minta Dunia Gak Buru-buru Nyatakan Endemi

Di sisi lain, WHO juga menyoroti kondisi COVID-19 mencapai rekor tertinggi di China, dan mulai meningkat di beberapa bagian Inggris setelah berbulan-bulan sempat turun.

"Memang COVID-19 dan flu dapat menjadi infeksi ringan bagi banyak orang, namun kita tidak boleh lupa bahwa COVID-19 dapat menyebabkan penyakit parah atau bahkan kematian bagi mereka yang paling rentan di komunitas kita," ujar Direktur Program Kesehatan Masyarakat di Badan Keamanan Kesehatan Inggris, Mary Ramsay.

WHO mendesak, pemerintah secara global untuk fokus menjangkau mereka yang berisiko dalam hal vaksinasi COVID-19. Mereka adalah, warga berusia di atas 60 tahun, dan orang-orang yang punya riwayat komorbid.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X