Kiat Agar ASI Lancar dan Ibu Menyusui Bisa Tahan Lapar Menurut Dokter: Harus Sahur

- Jumat, 1 April 2022 | 12:30 WIB
Ilustrasi ibu menyusui (Unsplash/Aliseenko)
Ilustrasi ibu menyusui (Unsplash/Aliseenko)

Ibu yang sedang menyusui (busui) mempunyai kekhawatiran tersendiri dalam menjalankan ibadah puasa. Bayangan Air Susu Ibu (ASI) yang tidak lancar hingga kekurangan energi, kadang kerap menimbulkan kecemasan hingga ibadah menjadi tidak tenang.

Padahal menurut Dokter Spesialis Anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Melisa Lilisari, SpA, Mkes, busui tetap bisa lancar berpuasa selama bulan Ramadhan asalkan makan sahur. 

"Untuk memproduksi ASI dibutuhkan sejumlah energi yang didapat dari makanan yang terakhir dimakan, yakni saat sahur. Jadi ibu harus sahur," katanya seperti yang dikutip Indozone dari ANTARA, Jumat (1/4/2022).

Lebih lanjut, Melisa menjelaskan busui tak perlu khawatir ASI-nya menjadi tidak lancar selama berpuasa. Sebab jika energi yang didapatkan dari makanan sahur sudah habis, maka tubuh akan secara otomatis menggunakan energi dari cadangan lemak.

Alhasil busui pun bisa terus memproduksi ASI selama 12-14 jam ketika berpuasa. Proses ini akan berlangsung dengan baik terutama jika busui tersebut memiliki status nutrisi baik dan tidak ada penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi dan lainnya.

Baca juga: Puasa Bisa Turunkan Gejala Asam Lambung karena Makan Lebih Teratur

Meski begitu, Melisa tetap mengingatkan ada beberapa hal yang perlu diwaspadai busui. Misalnya saat berat badan turun drastis lebih dari 1 kg per minggu setelah puasa, maka sebaiknya segera dikonsultasikan dengan dokter.

Selain itu, untuk memantau tanda akut dehidrasi akibat puasa, busui bisa melihat gejala yang muncul, di anatarnya seperti buang air kecil dan air urine berwarna kuning pekat serta berbau, sakit kepala, pandangan berkunang-kunang, lemas, mual, dan muntah.

"Ini gejala-gejala yang berkaitan dengan dehidrasi berat. Bila terjadi, maka ibu bisa mengasumsikan dirinya dehidrasi berat sehingga butuh cairan segera," tutur Melisa.

Dampak terhadap bayi

Adapun terkait efek puasa terhadap si kecil, secara umum sebenarnya tidak ada. Melisa menjelaskan puasa pada busui tidak akan membahayakan bayi selama nutrisi dan hidrasi ibu tercukupi seharian.

Menurut berbagai studi, bayi pun tetap bisa bertumbuh sebagaimana biasanya dengan parameter yang dinilai seperti berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala.

Namun, busui harus melihat juga usia bayi. Bayi yang berusia di bawah enam bulan dan masih mendapatkan ASI eksklusif mungkin berbeda kebutuhannya dengan bayi di atas usia itu yang sudah mendapatkan Makanan Pendamping ASI (MPASI).

"Karena itu, apabila bayi dibawah usia 6 bulan, ibunya ingin berpuasa, sebaiknya konsultasikan dulu (dengan dokter)," beber Melisa.

Hal yang perlu diwaspadai

Melisa menambahkan selama berpuasa busui  perlu mewaspadai sejumlah hal terkait bayi mereka, teruta,a soal pertumbuhan bayi yang dinilai secara akut dengan berat badannya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Simak Gejala Sifilis yang Penting untuk Diwaspadai!

Minggu, 21 April 2024 | 19:13 WIB
X