Seputar Penyakit Hepatitis, Ketahui Ini 12 Fakta dan Mitosnya

- Senin, 29 Juli 2019 | 15:01 WIB
photo/drugabuse.gov
photo/drugabuse.gov

Hepatitis adalah salah satu penyebab utama penyakit hati yang disebabkan oleh virus. Beberapa orang menganggap kondisi itu fatal. Banyak mitos yang mengatakan bahwa penyakit hepatitis akan semakin parah jika pasien kerap tidur di atas pukul 23.00 WIB. Hal ini dipercaya dapat memperberat fungsi kerja hati manusia.

Tak hanya itu, mitos-mitos lain beredar yang menyebutkan jika pasien hepatitis tidak boleh mengonsumsi makanan bersantan. Faktanya, menurut dokter dari Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, dr. Irsan Hasan, SpPD-KGEH bahwa mitos-mitos tersebut tidaklah benar.

-
photo/drugabuse.gov

Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), ada sebanyak 7,2 persen dari jumlah penduduk Indonesia mengalami hepatitis B. Sementara hepatitis C sebanyak 1 persen.

Dalam rangka memperingati hari Hepatitis Dunia setiap tanggal 28 Juli, ahli gastroenterologi di India Avnish Seth menjelaskan mitos dan fakta seputar penyakit hepatitis. Yuk simak ulasannya yang sudah dirangkum Indozone, Senin (29/7):

Mitos 1: Semua virus hepatitis sama

Fakta: Virus hepatitis A, B, C, D dan E berbeda dengan berbagai cara penularan dan manifestasi klinis. Hepatitis A dan E ditularkan melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi, hepatitis B dan C ditularkan melalui transfusi darah, hubungan seks tanpa pelindung, dan tato. Sementara, hepatitis D hanya terjadi pada pasien dengan hepatitis B.

Mitos 2: Hepatitis hanya disebabkan oleh infeksi yang ditularkan melalui air

Fakta: Hepatitis disebabkan oleh virus yang terbawa darah. Virus ini bisa menyebabkan penyakit hati stadium akhir atau sirosis. Hepatitis B adalah infeksi yang dapat dicegah. Ada vaksin untuk hepatitis B yang diberikan saat lahir. Orang dewasa yang belum pernah divaksin bisa mengambilnya setelah diuji lab untuk hepatitis B.

Mitos 3: Tidak ada perawatan untuk penyakit hepatitis

Fakta: Kebanyakan orang mencari pengobatan setelah mengonsumsi berbagai ramuan dari seseorang yang bukan dokter. Faktanya adalah hepatitis terobati jika orang mendapat perawatan yang tepat dari dokter setelah timbul gejala. Hal ini diungkapkan oleh Dr Rakesh Patel, Gastroenterologist, Fortis Hospital, Kalyan.

-
photo/vital.rpp.pe

Mitos 4: Hepatitis adalah penyakit genetik yang diturunkan dari orang tua ke anak.

Fakta: Hepatitis bukan penyakit genetik dan tidak diturunkan. Tapi, hepatitis B sering ditularkan dari ibu ke anak selama proses persalinan. Penularan dari ibu dapat dicegah jika status HBV-nya diketahui dan imunoglobulin serta vaksin diberikan kepada bayi baru lahir dalam 12 jam setelah kelahiran.

Mitos 5: Pengobatan alternatif akan membantu mengobati penyakit hepatitis

Fakta: Keyakinan budaya yang kuat, terutama di pedesaan, telah menerapkan praktek pengobatan alternatif untuk mengobati penyakit kuning atau hepatitis. Faktanya adalah virus hepatitis A, B dan E, dan sebagian besar sembuh sendiri seiring berjalannya waktu.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

X