Studi Temukan Gejala 'Happy Hypoxia' pada Pasien Virus Corona

- Selasa, 5 Mei 2020 | 14:43 WIB
Ilustrasi gejala baru pasien virus corona (Pexels/Gustavo Fring)
Ilustrasi gejala baru pasien virus corona (Pexels/Gustavo Fring)

Gejala dari virus corona memang berbeda-beda, namun kali ini para dokter kembali menemukan gejala lain dari pasien positif virus Corona.

Di mana dalam studi terbaru mengungkapkan bahwa pasien yang terinfeksi terlihat kesulitan dan memiliki kadar oksigen yang cukup rendah, yang menyebabkan seseorang menjadi tidak sadarkan diri hingga meninggal dunia.

Fenomena ini disebut  sebagai 'Happy Hypoxia' atau beberapa orang menyebutnya 'silent hypoxia'.

Seperti yang dilansir dari The Guardian, seseorang dalam kondisi sehat memiliki saturasi oksigen paling sedikit 90 persen. Tapi, pasien  berusia 70 hingga 80 tahun yang dibawa ke unit gawat darurat dilaporkan oleh dokter memiliki kadar oksigen yang sangat rendah, beberapa kasus kritis oksigen di bawah 50 persen.

"Kami melihat saturasi oksigen yang sangat rendah dan mereka tidak menyadarinya. Kita biasanya tidak melihat fenomena ini dalam influenza atau pneumonia yang didapat masyarakat. Ini jauh lebih mendalam dan contoh fisiologi yang sangat abnormal terjadi di depan mata kita," ujar seorang konsultan dalam perawatan kritis dan anestesi di Manchester Royal Infimary, dr Jonathan Bannard Smith.

Oksigen yang mengalami penurunan secara tiba-tiba bukanlah penyebab utama sesak napas. Paru-paru beberapa pasien virus corona tidak dapat mendeteksi meningkatnya kadar karbon dioksida, membuat organ-organ tidak dapat merespon secara efektif untuk membersihkan saluran udara paru-paru.

Berdasarkan laporan tersebut, ada bukti yang menunjukkan bahwa corona dapat menyebabkan pembekuan darah yang mengakibatkan pembengkakan dan radang paru-paru, hingga menyulitkan oksigen masuk ke aliran darah.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

X