Jahe merupakan tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat.
Biasanya jahe dikonsumsi saat cuaca sedang dingin, orang biasanya mengolah jahe menjadi minuman seperti teh jahe, bandrek, wedang, dll. Padahal, bukan itu aja manfaat jahe.
Ternyata, Dalam 100 gram jahe, terdapat 80 kalori yang terdiri dari 84 persen karbohidrat, 9 persen protein, dan 8 persen lemak. Jahe juga mengandung vitamin B, C, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalsium, dan zink.
Berikut berbagai manfaat kesehatan jika mengonsumsi jahe :
1. Mengatasi mual dan muntah
Pada ibu hamil dengan keluhan mual dan muntah, jahe juga bisa membantu mengatasinya. Meski demikian, perlu diperhatikan bahwa konsumsi obat pada masa kehamilan—baik kimia maupun herbal—tak boleh sembarangan. Sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu ke dokter kandungan sebelum memilih pengobatan dengan jahe.
2. Meredakan kram perut saat sedang haid
Konsumsi bubuk jahe sebanyak 500-2.000 mg selama 3-4 hari pertama siklus haid dipercaya dapat meredakan keluhan kram perut yang sering terjadi.
3. Mengatasi nyeri sendi
Mengonsumsi jahe juga dipercaya dapat mengatasi nyeri sendi, khususnya pada pasien dengan penyakit degeneratif yang dapat mengakibatkan tulang rawan sendi rusak dan berkembang lambat (osteoartritis). Ini karena jahe memiliki agen antiinflamasi.
4. Menurunkan risiko diabetes dan penyakit jantung
Jahe dipercaya memiliki efek anti diabetik yang dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Pada sebuah studi tahun 2015, dikatakan bahwa konsumsi 2 gram bubuk jahe dalam sehari dapat membantu menurunkan kadar gula darah puasa hingga sebesar 12 persen.
5. Mencegah kanker
Kandungan 6-gingerol yang banyak ditemukan pada jahe dipercaya memiliki efek antikanker. Pada beberapa penelitian, ditemukan bahwa jahe berkhasiat menurunkan aktivitas molekul pro-inflammatory di dalam usus, sehingga dipercaya dapat menurunkan risiko kanker kolon (usus). Walaupun begitu, manfaat ini masih perlu penelitian lebih lanjut.