Kita dianjurkan untuk menghindari makanan dengan kualitas buruk. Sebab, makanan tersebut dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan. Biasanya, seseorang akan menilai kualitas makanan tersebut dengan melihat perubahan bentuk, warna, ataupun rasa.
Saat dihadapkan oleh makanan yang terlihat berjamur, tentu kamu langsung kehilangan nafsu makan. Sebab, jamur bisa merubah penampilan makanan jadi tampak lebih buruk dan beraroma tidak sedap. Selain memiliki penampilan yang tidak sedap dipandang, makanan berjamur juga bisa menimbulkan berbagai macam penyakit sehingga kamu tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang sudah berjamur.
Namun, ada satu makanan yang sengaja dibiarkan berjamur dan tetap dikonsumsi oleh masyarakat. Makanan tersebut adalah blue cheese atau keju biru. Jenis keju ini tampak seperti keju biasa, namun terdapat bintik-bintik jamur berwarna biru kehijauan pada seluruh bagian keju tersebut.
-
Blue Cheese (Pixabay/PDPhotos)
Lalu, apa yang membedakan blue cheese dan keju berjamur yang sudah tak layak untuk dikonsumsi? Dilansir dari Live Strong, blue cheese berwarna krem atau putih. Meskipun sama-sama berbau busuk, blue cheese memiliki jamur berwarna biru kehijauan, sedangkan keju yang busuk memiliki bercak jamur berwarna hitam atau abu-abu. Sehingga, kamu bisa membedakan keduanya dari penampilannya saja.
Jamur penisilin pada blue cheese yang berbentuk seperti pembuluh darah ini menjadi penyebab munculnya cita rasa dan aroma yang unik dari keju tersebut. Berbeda dengan jamur pada roti atau makanan lainnya, jamur pada blue cheese tidak menghasilkan mikotoksin yang bisa mengganggu fungsi tubuh. Sehingga, blue cheese aman untuk dikonsumsi.
Jadi, meskipun mengandung jamur, blue cheese tetap memiliki manfaat yang sama seperti produk olahan susu lainnya. Blue cheese mengandung banyak vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh. Namun, tetap saja kandungan lemak dan kolesterol pada jenis keju ini cukup tinggi, sehingga kamu perlu berhati-hati, ya.
