Catat! Ini 5 Jenis Sakit Kepala yang Perlu Kamu Waspadai

- Jumat, 26 Agustus 2022 | 14:15 WIB
Ilustrasi sakit kepala (freepik.com)
Ilustrasi sakit kepala (freepik.com)

Ketika sakit kepala dan pusing menyerang, tentu rasanya sangatlah tidak nyaman. Beberapa hal akan kamu lakukan untuk menghilangkan rasa sakit kepala ini, seperti minum obat pereda nyeri sakit kepala yang sederhana dan dapat ditemukan dengan mudah di apotek atau warung kelontong. 

Akan tetapi, ketika rasa sakit kepalamu terus-menerus terjadi, hal ini perlu diketahui penyebab gejala dan jenis sakit kepalanya. Pada dasarnya, sakit kepala dapat terbagi menjadi beberapa macam, sesuai di mana titik sakit kepala tersebut. 

Untuk mengetahuinya, INDOZONE merangkum beberapa jenis sakit kepala yang dapat kamu ketahui berikut ini. 

1. Sakit Kepala Migrain 

-
Ilustrasi jenis sakit kepala migrain (freepik.com)

Sakit kepala migrain merupakan jenis sakit kepala yang biasanya muncul karena disebabkan oleh stress, kurang tidur, kebanyakan memakan obat-obatan yang tidak perlu, hingga kurang nutrisi. 

Migrain biasanya ditandai dengan rasa nyeri yang berdenyut-denyut pada sisi kepala di bagian kiri atau kanan. Jenis sakit kepala ini dapat terjadi selama berulang kali dan bisa berlangsung hingga tiga hari lamanya.

Untuk menghilangkan migrain, menurut National Health Service, kamu dapay berbaring tidur di ruangan gelap, mengonsumsi obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas, atau konsultasi pada dokter. 

2. Sakit Kepala Tegang (Tension)

-
Ilustrasi sakit kepala tegang (tension) (freepik.com)

Dilansir dari siloam hospital, penyebab sakit kepala tension atau tegang masih belum jelas. Namun, stress, kecemasan, perasaan tertekan, senstivitas terhadap cahaya maupun suara, kurang tidur, telat makan, hingga depresi dapat menjadi pemicunya. 

Jenis sakit kepala ini cenderung dirasakan oleh wanita dibanding laki-laki dan dapat berlangsung sekitar 30 menit hingga paling lama 7 hari. Biasanya rasa sakit kepala yang dirasakan adalah kepala terasa berat dan menekan seluruh kepala dengan intensitas ringan, lalu memberat hingga sulit melakukan aktivitas rutin. 

Mengubah gaya hidup perlahan-lahan menjadi lebih sehat dapat membantu mencegah dan mengatasi sakit kepala tension ini. Kamu bisa mulai untuk tidur cukup, makan dan olahraga teratur, hingga mengelola kondisi mental. 

3. Sakit Kepala Cervigovenic 

-
Sakit Kepala Cervigovenic (freepik.com)

Pernahkah kamu merasakan sakit kepala pada bagian belakang? Bila pernah, maka bisa jadi kamu sedang mengalami sakit kepala cervicogenic. Jenis sakit kepala ini berasal dari sumber tertentu di leher hingga naik ke kepala. 

Sakit kepala cervicogenic adalah sakit kepala tipe sekunder yang terjadi karena kondisi fisik atau neurologis yang sudah ada, seperti trauma, patah tulang, dislokasi, leher tegang atau cedera pada leher, yang disebut juga dengen cedera whiplash, seperti dilansir dari idntimes. 

Jika kamu mengalami jenis sakit kepala ini, maka untuk mengurangi rasa sakitnya, kamu bisa meminum obat pereda nyeri sakit kepala yang dijual bebas, terapi fisik, seperti chiropractic atau stimulasi saraf listrik transkutan atau Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS).

Akan tetapi, jika kamu ingin menghindari sakit kepala cervicogenic, maka kamu bisa mulai untuk melatih postur tubuh yang baik saat duduk atau mengemudi, tidur dengan bantal ukuran pas, tidak terlalu tinggi atau rendah, dan menghindari benturan kepala dan leher saat berolahraga untuk mengindari cedera pada tulang belakang leher. 

4. Sakit Kepala Cluster 

-
Ilustrasi sakit kepala cluster (freepik.com)

Jenis sakit kepala berikutnya adalah sakit kepala cluster. Sakit kepala ini sifatnya mengakibatkan sensasi terbakar yang menyakitkan di belakang mata. Sakit kepala ini dapat terjadi berulang dan berturut-turut dan sebaliknya sakit kepala tegang, sakit kepala cluster biasanya terjadi pada pria dibanding wanita. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X