Pendarahan otak bisa terjadi kepada siapa saja, tanpa mengenal usia. Baru-baru ini, pendarahan otak terjadi pada artis Indra Bekti.
Ia ditemukan pingsan di kamar mandi dan diduga mengalami pendarahan otak. Lantas, bisakah orang yang mengalami pendarahan otak tidak usah menjalani operasi?
Dikutip dari Cleveland Clinic, tidak semua kasus pendarahan otak harus dioperasi. Keputusan dokter untuk menyarankan operasi atau tidak, tergantung dari kondisi keparahan pendarahan otak.
Selain itu, dilihat juga dari lokasi pendarahan otak, penyebab, sampai kondisi kesehatan penderita secara keseluruhan.
Baca Juga: Kenali 4 Penyebab Pendarahan Otak yang Sebabkan Indra Bekti Pingsan di Toilet
Umumnya, dokter merekomendasikan penderita menjalani operasi pendarahan otak, jika ditemukan kondisi sebagai berikut:
- Pendarahan memerlukan tindakan medis untuk mengurangi tekanan dan mengurai pembekuan darah pada otak;
- Terdapat aneurisma di otak (pembuluh darah yang melebar atau menonjol karena dinding pembuluh melemah) rentan pecah;
- Terdapat pembuluh darah abnormal penghubung vena dan arteri yang rentan pecah.
Sementara itu, ada beberapa jenis tindakan operasi pendarahan otak, yang dikutip dari AuroraHealthCare. Misal, kondisi di mana opsi operasi besar dengan membuka rongga tengkorak atau kraniatomi.
Lalu, ada juga operasi yang dilakukan dengan membuat saluran kecil di bagian otak terdampak. Semua tindakan itu, tergantung dari hasil pemeriksaan dokter.
Baca Juga: Penyebab Pendarahan Otak yang Wajib Diwaspadai, Salah Satunya Kebiasaan Ngeden
Cara Sembuhkan Pendarahan Otak Tanpa Operasi
Nah, buat kamu yang khawatir dengan efek dari tindakan operasi pendarahan otak, enggak usah cemas. Sebab, dokter biasanya tidak langsung menyuruh penderita menjalani operasi.
Tapi, dokter terkadang akan memberikan pilihan tindakan medis kepada penderita agar pendarahan otak bisa sembuh. Beberapa opsi penyembuhannya yakni:
- Menguras darah atau cairan yang berada di sekitar otak. Cara ini dapat membuat darah yang membasahi di sekitar otak tidak merusak sel-sel organ vital ini;
- Bisa juga dilakukan dengan terapi obat untuk atasi gejala penyakit. Contohnya, obat tekanan darah, obat kejang, dan obat sakit kepala;
- Pemasangan kateter atau selang yang dimasukkan melalui pembuluh darah ke bagian otak yang terdampak;
- Terapi fisik, okupasi, dan wicara untuk mengembalikan fungsi otak yang rusak setelah terkena pendarahan otak.
Perlu diingat, pendarahan otak merupakan kondisi yang harus mendapatkan penanganan medis dengan cepat dan tepat. Segera larikan penderita yang mengalami gejala pendarahan otak ke rumah sakit terdekat.
Sehingga, dokter bisa langsung melakukan penanganan medis yang optimal dan penderita pendarahan otak bisa disembuhkan tanpa operasi.
