102 Daftar Obat Sirup yang Dikonsumsi Pasien Gagal Ginjal Akut, Kini Dilarang Edar

- Sabtu, 22 Oktober 2022 | 00:15 WIB
Ilustrasi obat sirup. (FREEPIK/josemiguelsangar)
Ilustrasi obat sirup. (FREEPIK/josemiguelsangar)

Kasus gagal ginjal akut pada anak terus meningkat. Untuk menghentikan hal tersebut, pemerintah terus melakukan investigasi agar mengetahui penyebab penyakit tersebut.

Dalam konferensi pers terkait gagal ginjal akut progresif atipikal (Acute Kidney Injury/AKI) di Indonesia, Jum'at (21/10/2022), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan sebanyak 102 merek obat sirup dilarang edar sementara waktu.

Baca juga: Diduga Sebabkan Gagal Ginjal Akut Anak, Bareskrim Polri Imbau Pedagang Gak Jual Obat Sirup

"Kemenkes mendatangi 156 rumah pasien, dan ada 102 obat yang ada di lemari keluarga ini yang jenisnya sirup. Itu kami laporkan dan Presiden bilang dibuka saja biar masyarakat tenang," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dikutip dari Antara.

Dilansir dari keterangan Kemenkes RI, berikut ini daftar 102 obat sirup yang dilarang diresepkan dan dijual:

Afibramol, Alerfed Syrup, Ambroxol syr, Amoksisilin, Amoxan, Amoxicilin, Anacetine syrup, Anacetine DOEN, Apialys Syrup, Azithromycin Syrup, Baby cough Camivita, Caviplex, Cazeti, Cefacef Syrup, Cefspan Syrup, Cetirizin, Colfin Syrup, Cupanol Syrup, Curbexon Syrup, Curviplex Syrup, Depakene, Devosix drop 15 ml, Dextaco Syrup, Domperidon Syrup.

Disudrin-ped, Elkana Syrup, Eritromisin, Etamox Syrup, Fartolin Syrup, Ferro K, Hecosan, Hufabetamin, Hufagrip, Hufamag Plus Syrup, Ibuprofen, Ifarsyl Plus, Imunped Drop, Interzinc, Itamol Syrup, Klinik Tazkia: Paracetamol Syrup, Metronidazole Syrup, Mucos Drop, Novachlor Syrup, Nytex, OBH Ane Konidin, Omedom Syrup, Omemox, Pacdin Cough Syrup, Pamol.

Paracetamol Drop dan Syrup, Paraflu Syrup, Praxion Syrup, Profilas Syrup, Proris, Proris Hijau, Psidii Syrup, Ranivel Syrup, Rhelafen, Rhinofed, Rhinos Junior Syrup, Rhinos Neo Drop, Rosidon, RSKM: Paracetamol Syrup, Sanmol Syrup, Sanprima, Sucralfate, Tempra, Tremenza Syrup, UNIBEBI Cough Syrup, Unibeby drop, Vesperum, Vesperum drop 15 ml, Vestein (Erdostein), Vometa, Yusimox, Zenichlor Syrup, Zinc Drop, Zinc Syrup, Zincpro Syrup, Zibramax, Asam Valproat Sirup, Carsida, Hufabethamine, Renalit, Hufallerzine, Hufagrip.

Baca juga: Polri Turun Tangan, Pantau Penarikan 5 Obat Sirup Diduga Penyebab Gagal Ginjal Anak

Menkes Budi mengatakan bahwa semua obat sirup di atas terbukti secara klinis mengandung bahan polyethylene glikol yang sebenarnya tidak berbahaya sebagai pelarut obat sirop selama penggunaanya berada pada ambang batas aman.

Sesuai Farmakope dan standar baku nasional yang diakui, ambang batas aman atau Tolerable Daily Intake (TDI) untuk cemaran EG dan DEG sebesar 0,5 mg/kg berat badan per hari.

"Kalau formula campurannya buruk, polyethylene glikol bisa memicu cemaran seperti Etilen Glikol (EG), Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol Butil Ether (EGBE). Kalau dilihat, polyethylene glikol adalah pelarut tambahan yang jarang dicatat dalam informasi produk obat," jels Budi.

Daftar obat sirup tersebut merupakan hasil telisik Kemenkes bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan organisasi profesi terkait tentang kejadian AKI di Indonesia sejak September 2022.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X