Jangan Remeh, Anak Gak Divaksin Mudah Kena Risiko Long COVID-19

- Jumat, 12 Agustus 2022 | 14:25 WIB
Ilustrasi anak sakit. (Freepik)
Ilustrasi anak sakit. (Freepik)

Sebuah studi menemukan bukti bahwa anak-anak dapat mengembangkan long COVID-19 jika virus corona tidak membuat mereka sakit parah. Para penelitian di Texas itu melacak 1.813 anak yang terinfeksi virus corona antara Oktober 2020 dan Mei 2022, selama gelombang varian Delta dan Omicron.

Dilansir Global News, hasil dari studi tersebut menemukan bahwa 4,5% memiliki gejala hingga 12 minggu dan 3,3% memiliki gejala selama lebih dari 12 minggu.

Baca juga: Awal Oktober Jepang Bakal Luncurkan Vaksin COVID-19 Khusus untuk Lawan Omicron

Risiko gejala persisten atau kehilangan rasa dan penciuman, batuk dan kesulitan bernapas, paling tinggi pada anak-anak yang dirawat di rumah sakit akibat COVID-19.

Tapi, 93% dari mereka yang mengalami long COVID-19 melaporkan hanya mengalami penyakit ringan hingga sedang ketika terinfeksi COVID-19, menurut penelitian yang diterbitkan dalam  The Pediatric Infectious Disease Journal.

Risiko tertinggi terhadap anak-anak terinfeksi di awal pandemi, sebelum vaksin tersedia. Peneliti juga mengatakan kalau sebagian besar anak-anak yang menderita long COVID-19 sebagian besar belum divaksin.

“Mungkin ada persepsi bahwa seseorang perlu dirawat di rumah sakit untuk mengatasi long COVID, dan bukan itu yang kami temukan. Saya mendorong orang tua untuk tetap berhati-hati dan memvaksinasi anak mereka, agar terhindari dari COVID-19," ata pemimpin studi Sarah Messiah dari University of Texas, dikutip Global News.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X