Tren COVID-19 Merangkak Naik, Jawa Tengah Penyumbang Kasus Kematian Terbanyak

- Jumat, 11 November 2022 | 17:35 WIB
Ilustrasi penyebaran Covid-19 di Indonesia. (Freepik)
Ilustrasi penyebaran Covid-19 di Indonesia. (Freepik)

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menyebut, kasus kematian akibat virus Corona naik menjadi 232 kasus hanya dalam kurun waktu satu minggu terakhir.

Informasi itu disampaikan Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 secara daring, dikutip pada Jumat (11/11/2022).

“Perlu perhatian pada jumlah kematian pada sepekan terakhir, yaitu sebanyak 232 kematian dibandingkan pekan-pekan sebelumnya,” ucap Prof Wiku.

Baca Juga: Kematian COVID-19 Capai Ratusan Dalam Sepekan, Satgas Bicara PPKM Naik Level 2

Wiku menyatakan, kasus kematian yang terus merangkak naik, perlu dijadikan perhatian bersama karena jumlah kasus yang ditemukan itu melebihi banyak kasus sebelumnya yang berkisar antara 70 hingga 160 kasus.

Ia mengingatkan, protokol kesehatan yang rendah akan memicu kenaikan kasus COVID-19. Sebab, saat ini tren mobilitas yang dilakukan masyarakat pun sudah mencapai hingga 29 persen untuk tempat rekreasi, berbelanja, dan perkantoran.

“Adanya tren kenaikan hendaknya dapat menjadi pengingat bahwa, COVID-19 masih ada. Kita harus menjaga diri kita dengan protokol kesehatan, agar berkegiatan menjadi aman dan nyaman,” katanya.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Melonjak Tajam, Kemenkes Bakal Aktifkan Kembali RSDC Wisma Atlet

Wiku bilang, provinsi yang menjadi penyumbang kasus kematian terbanyak adalah, Jawa Tengah sebanyak 63 kematian dalam sepekan. Lalu, diikuti Jawa Timur 26 kasus, DI Yogyakarta 20 kasus, DKI Jakarta 19 kasus, dan Sulawesi Selatan 16 kasus kematian.

Wiku melihat, hal tersebut merupakan imbas dari positivity rate per pekan, yang terus mengalami kenaikan dalam enam pekan terakhir. Per 6 November saja, angka positivity rate menyentuh 16,18 persen.

“Angka positivity rate dalam sepekan sebesar 16,18 persen ini, lebih tinggi jika dibandingkan dengan enam pekan sebelumnya yang hanya 5,92 persen,” ujarnya.

Di sisi lain, angka keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR) pada tingkat nasional per 9 November 2022, sudah menyentuh 10,31 persen. Padahal, pemerintah telah berupaya untuk menyediakan sebanyak 57.832 tempat tidur yang tersebar di seluruh rumah sakit.

Baca Juga: Dibandingkan Kemarin, Kasus COVID-19 RI Bertambah 6.294 dan Sembuh 4.223

“Perlu diingat bahwa adanya tren peningkatan dalam enam minggu terakhir, perlu ditangani lebih lanjut baik oleh pemerintah pusat maupun daerah, utamanya di tingkat provinsi,” ucap Wiku.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X