Waduh! Studi Sebut Wanita Lebih Berisiko Alami Long COVID-19 daripada Pria

- Selasa, 21 Juni 2022 | 18:00 WIB
Ilustrasi COVID-19. (Freepik)
Ilustrasi COVID-19. (Freepik)

Wanita secara signifikan lebih mungkin menderita COVID-19 daripada pria, wanita bahkan akan mengalami gejala yang berbeda, menurut sebuah penelitian.

Long COVID  adalah sindrom di mana komplikasi bertahan lebih dari empat minggu bahkan berbulan-bulan setelah infeksi awal COVID-19.

Dilansir India TV, sebuah penelitian dari Johnson & Johnson Office of the Chief Medical Officer Health of Women Team, yang melakukan analisis data dari sekitar 1,3 juta pasien, mengamati wanita dengan long COVID menunjukkan berbagai gejala termasuk masalah telinga, hidung, dan tenggorokan.

Baca juga: Epidemolog Dicky Budiman Ungkap Vaksin Boster Bisa Cegah Long Covid Saat Endemi

Tak hanya itu saja, long COVID pada wanita juga bisa berdampak pada gangguan mood, neurologis, kulit, gastrointestinal dan gangguan reumatologi serta kelelahan.

Namun, pasien pria lebih mungkin mengalami gangguan endokrin seperti diabetes dan gangguan ginjal.

Dari studi yang diterbitkan dalam jurnal Current Medical Research and Opinion, menyebutkan peluang perempuan mengembangkan sindrom long COVID-19 sebesar 22 persen, lebih tinggi daripada laki-laki.

"Perbedaan fungsi sistem kekebalan antara wanita dan pria bisa menjadi pendorong penting perbedaan jenis kelamin pada sindrom Long COVID," jelas peneliti, dikutip dari India TV.

"Wanita meningkatkan respons imun bawaan dan adaptif yang lebih cepat dan kuat, yang dapat melindungi mereka dari infeksi awal dan keparahan. Namun, perbedaan yang sama ini dapat membuat wanita lebih rentan terhadap penyakit terkait autoimun yang berkepanjangan," tambah mereka.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X