Pasangan yang Memutuskan untuk Childfree Cenderung Lebih Rentan Perceraian

- Senin, 6 September 2021 | 12:57 WIB
Ilustrasi pasangan suami istri. (Unsplash)
Ilustrasi pasangan suami istri. (Unsplash)

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) mengatakan isu childfree yang belakangan ini ramai diperbincangkan di media sosial, dapat mendorong pentingnya kesedaran edukasi kesehatan reproduksi.

"BKKBN punya Direktorat Kesehatan Reproduksi, ini ada sub-nya yaitu Infertilitas, yang diharapkan kegiatan-kegiatan kami di BKKBN bisa membantu mereka yang jadi yang tidak fertil atau yang tidak punya anak atau tidak hamil," kata kata dr. Hasto, dikutip dari Antara, Senin (6/9/2021).

"Kita ada kegiatan untuk menjangkau mereka yang tidak hamil, tidak punya anak, dan mereka yang ingin punya anak namun sulit. Kita memberikan konseling dan pencerahan," sambungnya.

Dia mengatakan, BKKBN melihat isu viral di media sosial tentang ini adalah hal yang dapat mendorong publik untuk lebih mengenal hak-hak reproduksi, baik pria dan wanita, dan juga untuk mengenal tanggung jawab suatu pasangan dalam satu keluarga.

"Kata tanggung jawab ini yang mungkin bagi sebagian orang agak menakutkan. Oleh karena itu, setiap pasangan calon pengantin sebaiknya melakukan perencanaan pernikahan agak memiliki visi dan misi pernikahan yang sama," kata dia.

Ada pun perencanaan menikah bisa melalui kursus pranikah, calon pasangan dapat mengetahui konsep ideal pernikahan, mulai dari usia ideal, kesiapan finansial, fisik, mental dan emosi, sosial, moral, hubungan antarpribadi (interpersonal), keterampilan hidup (life skill), sampai dengan kesiapan intelektual.

Hal-hal ini dapat menjadi modal dalam pengambilan keputusan untuk memiliki anak atau tidak serta menjalani kehidupan berkeluarga. Namun, keputusan untuk memiliki anak atau tidak merupakan hak dan pilihan dari masing-masing pasangan.

Dr Hasto menambahkan, pasangan yang memutuskan untuk childfree mungkin akan cenderung lebih rentan dengan perceraian. Hal ini disebabkan karena tidak adanya kehadiran anak, mungkin dapat membuat konflik antara suami dan istri lebih besar walaupun persoalannya mungkin sepele.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X