Positif COVID-19 dengan Autoimun seperti Ashanty, Bagaimana Cara Penanganannya?

- Jumat, 7 Januari 2022 | 16:40 WIB
Ashanty kembali terpapar COVID-19 (Instagram/ashanty_ash)
Ashanty kembali terpapar COVID-19 (Instagram/ashanty_ash)

Penyanyi sekaligus istri musisi Anang Hermansyah, Ashanty, mengumumkan bahwa dirinya kembali terinfeksi COVID-19 sepulang liburan dari Turki.

Kabar tersebut disampaikan Ashanty melalui unggahan di story Instagram pribadinya pada Jumat (7/1/2022). Ia menyampaikan terkonfirmasi positif COVID-19 dari hasil tes PCR yang dilakukan begitu sampai di Indonesia.

Atas kabar tersebut, banyak yang bertanya-tanya bagaimana kondisi Ashanty, mengingat pada tahun 2019, ia telah didiagnosa mengidap autoimun.

Baca juga: Untuk Kedua Kalinya, Ashanty Kembali Positif COVID-19 Sepulang Liburan dari Turki

Penyakit autoimun merupakan suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi diri dari kuman, bakteri dan virus malah menyerang jaringan tubuh sendiri. Kondisi ini menyebabkan orang dengan penyakit autoimun masuk kelompok yang paling rentan terkena virus corona.

Bahkan panduan dari Indonesian Rheumatology Association (IRA) menyebut, pasien autoimun memiliki risiko berkali kali lipat terkena infeksi. Hal ini disebabkan karena mereka biasanya mengonsumsi obat-obatan yang bersifat imunosupresan atau menurunkan kekebalan tubuh agar penyakit autoimunnya bisa terkontrol. Namun efek buruknya, virus dan bakteri jadi lebih mudah menyerang tubuh.

Lalu bagaimana jika virus COVID-19 sudah menjangkiti penderita autoimun?

Mengutip dari laman Hallo Sehat, sebenarnya sejak awal pasien autoimun harus lebih gigih membentengi dirinya dari paparan COVID-19. Mereka diwajibkan senantiasa menggunakan masker medis dengan catatan rutin menggantinya maksimal 4 jam sekali. Lalu rajin mencuci tangan setiap menyentuh benda asing yang tidak diketahui kebersihannya dan turut menghindari kerumunan.

Akan tetapi jika sudah terlanjur terinfeksi, salah seorang dokter spesialis penyakit dalam atau internis, dr. Hendra Gunawan, dr., Sp.PD menyebut pengobatan terhadap pasien harus ditujukan untuk mengatasi infeksi COVID-19 yang disesuaikan dengan aktivitas penyakit pasien pada saat itu.

Selain itu penderita autoimun yang terinfeksi COVID-19 juga tidak boleh stres. Pasalnya stres dapat menyebabkan flare-up atau kekambuhan gejala penyakit autoimun. Pasien autoimun yang terinfeksi COVID-19 disarankan untuk melakukan aktivitas yang dapat menurunkan tingkat stres agar pengobatannya dapat berjalan maksimal.


Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Rekomendasi Makanan yang Menyehatkan Ginjal

Sabtu, 20 April 2024 | 09:05 WIB

10 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Saat Migrain

Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB
X