Sekolah Tatap Muka di DKI Jakarta Dihentikan Karena Lonjakan Corona

- Jumat, 18 Juni 2021 | 09:41 WIB
Ilustrasi belajar mengajar (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Ilustrasi belajar mengajar (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Akibat situasi COVID-19 yang makin memburuk di DKI Jakarta, sekolah tatap muka yang telah dilakukan secara bertahap harus dihentikan. Hal ini guna memutus rantai penyebaran COVID-19.

Disebutkan oleh Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti bahwa program uji coba sekolah tatap muka ini dimulai saat kasus aktif COVID-19 di angka 6.000-an. Namun per tanggal 16 Juni 2021, kasus aktif melonjak ke angka 20.311.

"Dengan kondisi saat ini dan hasil rapat bersama antar satgas, kita putuskan saat ini tidak dilanjutkan plotting tatap muka tadi. Sambil nanti menunggu bagaimana situasi di DKI Jakarta," kata Widyastuti dalam diskusi yang disiarkan BNPB Indonesia, Kamis (17/6/2021).

Sekolah tatap muka ini sendiri masih menjadi polemik di beberapa daerah. Apalagi Mendikbud Ristek Nadiem Makarim ingin proses belajar mengajar tatap muka bisa berlangsung kembali seperti sebelum pandemi.

Kementerian Kesehatan memberi syarat bahwa sekolah tatap muka boleh dilakukan namun terbatas. Lebih detailnya, murid yang hadir tidak boleh lebih dari 25 persen total siswa di sekolah dan proses belajar tatap muka juga tidak lebih dari 2 jam per hari.

Sementara dalam seminggu belajar tatap muka hanya boleh dilakukan dua kali.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X