Vaksin COVID-19 yang terbuat dari inactivated virus atau virus yang dimatikan diklaim lebih ampuh menghadapi varian terbaru Omicron dibandingkan dengan vaksin yang terbuat dari materi genetik mRNA virus.
Anggota Dewan Penasihat Ilmiah Virus Corona di Turki, Dr Alper Sener mengatakan vaksin yang terbuat dari virus nonaktif memungkinkan akan lebih cepat membentuk antibodi untuk protein virus baru, dilansir Anadolu Agency.
Sedangkan vaksin yang terbuat dari mRNA, menurut Sener, hanya mampu membentuk antibodi terhadap protein lonjakan yaitu bagian luar virus yang menembus dinding sel manusia.
Oleh karena itu, kata dia, dengan virus COVID-19 yang terus bermutasi membentuk varian baru akan menjadi kerugian tersendiri bagi vaksin-vaksin yang terbuat dari mRNA yang hanya membentuk antibodi untuk protein lonjakan saja.
Diketahui, saat ini ada beberapa vaksin COVID-19 yang terbuat dari virus nonaktif yang sudah beredar di pasaran. Berdasarkan pemaparan Sener, vaksin tersebut diklaim lebih ampuh menghadapi varian Omicron.
1. Sinovac
Vaksin COVID-19 merek Sinovac merupakan vaksin yang terbuat dari virus SARS-CoV-2 yang dimatikan.
Dengan begitu, vaksin yang disuntikkan membuat virus yang berada di dalamnya tidak bisa menginfeksi tubuh dan akan mendorong terbentuknya imun dalam tubuh.
Berdasarkan uji klinis yang dilakukan di Indonesia, efikasi vaksin Sinovac mencapai 65,3 persen. Sementara di Turki mencapai 91,25 persen dan Brasil 78 persen.
Vaksin Sinovac mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 11 Januari 2021.
2. Sinopharm
Vaksin Sinopharm merupakan salah satu vaksin COVID-19 yang terbuat virus SARS-CoV-2 yang dimatikan.
Berdasarkan uji klinis yang dilakukan oleh peneliti di Uni Emirat Arab, efikasi vaksin Sinopharm mencapai 78 persen.
Vaksin Sinopharm baru mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM pada 29 April 2021 dengan nomor registrasi EUA 2159000143A2.
3. Bio Farma
Vaksin yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero) dengan bahan baku berasal dari Sinovac (China) ini terbuat dari virus SARS-CoV-2 yang dimatikan.
Berdasarkan uji klinis yang dilakukan, efikasi vaksin tersebut tidak berbeda jauh dari vaksin Sinovac.
