Selama masa-masa di rumah aja, adakah di antara kamu yang menjadi susah tidur? Baru bisa tidur saat dini hari atau menjelang subuh. Kondisi ini dikenal dengan istilah insomnia.
Menurut praktisi kesehatan tidur dari Klinik Gangguan Tidur Rumah Sakit Mitra Keluarga Kemayoran, dr Andreas Prasadja, RPSGT keluhan insomnia selama masa-masa di rumah saja seperti sekarang ini naik hingga 100%. Salah satu penyebab utamanya adalah gangguan irama tubuh yang terjadi karena perubahan pola aktivitas.
"Kalau dulu enggak bisa tidur karena masalah psikologis, stres, sekarang karena circadian rhythm disorder, dan sleep hygiene buruk," kata dr Andreas kepada Indozone saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (8/5/2020).
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, manusia adalah mahluk irama. Aktivitas mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali adalah iramanya. Dulu kebanyakan orang begitu bangun tidur akan langsung bersiap untuk pergi kerja atau aktivitas lain.
Kemudian seharian penuh banyak hal-hal yang dikerjakan. Lalu ketika pulang, membersihkan rumah, istirahat sebentar, baru setelah itu tidur.
"Tapi sekarang iramanya hilang karena seharian di rumah aja. Aktivitas seharian di rumah, karena bosan, jenuh, hanya santai-santai, nonton film, lalu tetap berada di ruangan yang itu-itu saja, iramanya jadi rusak. Inilah yang membuat orang jadi susah tidur," ujar dr Andreas.
Guna mengatasi situasi ini dikatakan oleh dr Andreas caranya cukup mudah yaitu perbaiki gangguan irama tubuh. Pertama, bedakan waktu siang dan malam. Ketika sudah waktunya bangun maka harus dilakukan. Setelah itu mandi, merias diri, dan lakukan aktivitas seperti biasa walau hanya di rumah.
"Siang itu harus full of activity, jangan nganggur. Mentang-mentang di rumah santai, itu buat tubuh jadi enggak ada irama yang membuat enggak bisa tidur," ucap dr Andreas.
Kedua, bedakan lingkungan untuk beraktivitas di rumah. Walau di rumah saja, sediakan area khusus untuk kerja, istirahat, dan tidur. Jangan semua hal dilakukan di area yang sama. Ini bisa menjadi salah satu pemicu sulit tidur. Selain itu, usahakan untuk masuk kamar tidur ketika memang hanya ingin tidur.
Terakhir, perhatikan paparan cahaya terhadap tubuh. Di siang hari, usahakan untuk terpapar sinar matahari. Kemudian di malam hari, atur cahaya yang mengenai tubuh termasuk cahaya dari gawai.
Jangan sampai paparan cahaya terlalu banyak sehingga menyulitkan tidur. Bila ketiga cara untuk mengembalikan irama tubuh tersebut benar-benar diterapkan, maka dalam waktu 1-2 hari insomnia bisa diatasi.
"Jangan berpikir ada yang terapi yang ajaib untuk insomnia, lihat dulu irama tubuhnya. Fokusnya bukan sebelum tidur harus ngapain, tapi kembalikan irama, jangan biarkan insomnia berlarut-larut. Kalau iramanya bagus tidurnya gampang," pungkas dr Andreas.
