Tidur siang di bawah satu jam dikaitkan dengan kesehatan jantung yang lebih baik. Sementara tidur lebih dari satu jam dapat meningkatkan kematian dan penyakit jantung, kata seorang peneliti dilansir dari Fox News.
"Tidur siang adalah hal biasa di seluruh dunia dan umumnya dianggap sebagai kebiasaan yang sehat," kata Dr. Zhe Pan dari Universitas Kedokteran Guangzhou, China dalam siaran persnya, dilansir Fox News.
Tidur siang juga dikatakan dapat meningkatkan kinerja dan membayar hutang tidur malam. Namun hal tersebut ditentang dalam studi baru ini yang dipresentasikan pada Rabu di konferensi digital European Society of Cardiology Congress 2020.
Studi tersebut menganalisis lebih dari 313.000 peserta, sebanyak 39 persen peserta yang tidur siang. Studi tersebut menemukan bahwa tidur siang yang lebih lama (berlangsung lebih dari 60 menit) membawa risiko 30 persen lebih tinggi menyebabkan kematian dan kemungkinan 34 persen lebih besar terkena penyakit kardiovaskular.
Ketika studi tersebut memperhitungkan durasi tidur malam, risiko kematian yang lebih tinggi hanya terkait dengan orang-orang yang menutup mata lebih dari enam jam setiap malam.
Studi tersebut juga menemukan bahwa tidur siang, berapa pun lamanya, "dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian sebesar 19%.
"Hasilnya menunjukkan bahwa tidur siang yang lebih pendek (terutama yang kurang dari 30 hingga 45 menit) dapat meningkatkan kesehatan jantung pada orang yang kurang tidur di malam hari," kata peneliti, dilansir Fox News.
Menurut rekomendasi dari American Sleep Association (ASA), "power nap" selama 15 hingga 30 menit dapat memberikan dorongan tambahan energi di siang hari, tetapi tidak dimaksudkan untuk menggantikan tidur malam.
